KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi keliru dalam bentuk pesan berantai yang menyatakan ada kiriman paket dengan sistem cash on delivery, dan diklaim dari sindikat pengedar narkoba China.
Modus paket dari bandar narkoba itu diklaim terjadi di Yogyakarta. Unggahan di medsos itu pun kemudian meminta masyarakat Yogyakarta waspada adanya paket dengan sistem COD yang dikirim pengedar narkoba China.
Namun, ada informasi yang perlu diluruskan terkait informasi itu. Memang pernah ada kehebohan saat sejumlah paket misterius dikirim kepada penerima di Yogyakarta. Salah satu paket juga berisi produk China.
Penerima bernama Ulfa Fitria (45), pemilik toko pakaian yang mendapatkan paket berisi jam tangan dari China pada September 2018.
Ulfa menolak menerima paket dan membayar dengan sistem COD, karena dia tidak pernah merasa pesan paket itu.
Ada juga penerima bernama Sunaryo (36) di Bantul yang menerima kiriman paket COD berisi sepatu. Padahal, Sunaryo tidak pernah memesan paket itu.
Polisi pun membantah adanya paket misterius berisi narkoba yang dikirim dari China. Saat itu, polisi menduga ada pihak yang mengambil keuntungan dari system pembayaran COD.
Simak penjelasannya dalam infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram