Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Lengang, Setelah Pemerintah Imbau Warga Berdiam di Rumah

Kompas.com - 28/03/2020, 15:40 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Situasi di tempat umum Singapura terlihat lengang pada Sabtu (28/3/2020), usai pemerintah menerapkan aturan stay home dan social distancing.

Diumumkan Sabtu pagi, Negeri “Singa” meminta warganya agar berdiam diri di rumah atau stay home dengan menghindari bepergian keluar untuk hal-hal yang tidak darurat.

Melalui saluran WhatsApp pemerintah bernama Gov.sg, himbauan itu menekankan agar warga hanya mengunjungi, misalnya pusat perbelanjaan, untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menyantap makanan.

Baca juga: Perhatikan, Begini Cara Penggunaan Cairan Disinfektan yang Benar

Bahkan kalau bisa untuk barang-barang supermarket, dianjurkan untuk dibeli melalui transaksi online daripada mengunjungi lokasi langsung.

Pesan terbaru ini memang khusus menyebutkan pentingnya menghindari kontak fisik yang tidak perlu, untuk menghentikan transmisi lokal Covid-19.

Kalaupun keluar rumah, harus ada social distancing (WHO kemudian mengganti istilahnya dengan physical distancing) dengan jarak 1 meter antara individu.

Baca juga: Selain Singapura, Laboratorium AS Ciptakan Alat Uji Virus Corona Hanya 5 Menit

Hukuman penjara hingga 6 bulan atau denda maksimal 10.000 dollar Singapura (sekitar Rp 112,8 juta) atau kombinasi keduanya, menanti bagi warga Singapura yang berani melanggar aturan social distancing.

Imbauan ini berselang 2 hari setelah resmi berlakunya peraturan baru yang membatasi perkumpulan maksimal 10 orang, disertai penutupan tempat hiburan seperti bar, kelab malam, dan tempat karaoke.

Orchard Road terlihat lengang, Sabtu siang (28/3/2020) setelah pemerintah Singapura menerapkan regulasi pembatasan berkumpul maksimal 10 orang, dan social distancing untuk melawan pandemi virus corona. Negeri Singa juga mengimbau warganya agar berdiam diri di rumah atau stay home dengan menghindari bepergian keluar untuk hal yang tidak darurat.ERICSSEN/KOMPAS.com Orchard Road terlihat lengang, Sabtu siang (28/3/2020) setelah pemerintah Singapura menerapkan regulasi pembatasan berkumpul maksimal 10 orang, dan social distancing untuk melawan pandemi virus corona. Negeri Singa juga mengimbau warganya agar berdiam diri di rumah atau stay home dengan menghindari bepergian keluar untuk hal yang tidak darurat.
Pantauan Kompas.com di surga belanja Orchard Road tampak lengang, Sabtu siang tidak terlihat ada kerumunan manusia yang biasanya membludak pada akhir pekan.

Hanya ada segelintir orang memakai masker yang lalu lalang. Pusat perbelanjaan yang tetap diizinkan beroperasi, melakukan pemeriksaan ketat suhu badan terhadap setiap pengunjung yang harus mengantre dengan sabar untuk masuk ke lokasi.

Baca juga: Atasi Corona, Bagaimana Singapura dan Korea Selatan Lakukan Karantina?

Petugas toko seperti gerai pakaian terlihat jauh lebih santai, karena tidak banyak calon pembeli yang harus dilayani.

Juga tidak terlihat warga atau pelancong yang menghabiskan waktu sambil duduk menyantap es krim di bangku-bangku Orchard Road.

Seorang petugas yang memakai masker memeriksa suhu tubuh pengunjung yang akan memasuki pusat perbelanjaan Cineleisure Orchard, Singapura, Sabtu siang (28/3/2020).ERICSSEN/KOMPAS.com Seorang petugas yang memakai masker memeriksa suhu tubuh pengunjung yang akan memasuki pusat perbelanjaan Cineleisure Orchard, Singapura, Sabtu siang (28/3/2020).
Dampak peraturan terbaru ini juga terasa di transportasi umum, seperti di MRT dan bus yang  jauh lebih sepi dibandingkan hari-hari biasanya.

Update WNI Positif Corona

Adapun jumlah WNI yang positif Covid-19 di Singapura kembali bertambah 1 orang, sehingga menjadikan total 32 WNI yang terpapar.

WNI terbaru adalah seorang remaja pria berusia 20 tahun yang baru pulang dari Amerika Serikat.

Baca juga: WNI Sembuh Covid-19 di Singapura Bertambah Lagi Jadi 2 Orang

Pasien kasus 720 ini dinyatakan positif Jumat (27/3/2020) dan saat ini dirawat di National Centre for Infectious Diseases (NCID).

Rincian data terakhir yang diterima dari Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, mengonfirmasi 2 pasien telah sembuh, 1 meninggal, dan 29 menjalani perawatan.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com