Anak-anak Pengungsi Syiah Bikin Pohon Harapan

Kompas.com - 28/08/2012, 13:02 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com — Anak-anak pengungsi Syiah Sampang, Jawa Timur, mengalami kejenuhan di penampungan gedung tenis indoor. Padahal mereka tentu membutuhkan kebebasan, bermain, belajar, dan perlu makan tentunya. Kebutuhan itu mereka tuangkan dalam tulisan pada secarik kertas, kemudian menggantungkannya di sebuah ranting pohon yang diberi nama pohon harapan.

Selain harapan-harapan yang mereka gantungkan pada pohon harapan, mereka juga menggantungkan secarik kertas yang bertuliskan cita-cita mereka, seperti ingin menjadi dokter, polisi, tentara, dan ada juga yang ingin menjadi kiai.

Anak-anak tersebut juga memiliki kecemasan terhadap kondisi yang dialaminya saat ini. Beberapa kecemasan mereka pun dituangkan di pohon yang sama. Mereka mengaku takut terjadi gempa, takut bertengkar, takut lagi ada peperangan, takut diserang, dan puluhan kecemasan lainnya.

Pohon harapan dan pohon kecemasan itu menurut Untung Rifai, Ketua Komisi Anak Sampang, keluar dari hati nurani mereka untuk diketahui oleh para relawan. Sebab sampai saat ini, belum banyak relawan yang memperhatikan nasib anak-anak pengungsi.

"Pohon-pohon ini nih memang kami buat agar anak-anak tetap termotivasi untuk optimis dalam menjalani kehidupan pascatragedi kerusuhan," ungkap Untung di lokasi pengungsian, Selasa (28/8/2012).

Selain itu, kata Untung, anak-anak pengungsi jangan sampai mengalami trauma atas kejadian yang mereka alami. Hal itu berdampak terhadap kondisi psikologis mereka. "Yang jelas mereka ada rasa trauma, tetapi jangan sampai berlarut-larut. Penyembuhan trauma itu perlu terus kami lakukan di penampungan ini," tambahnya.

Agar anak-anak itu tidak terlalu trauma, Komite Anak Sampang memberikan hiburan kepada mereka, dengan bernyanyi bersama, bermain, belajar dalam kondisi lesehan, dan menulis. "Kami juga beri mereka tontonan video perjuangan dan selawat nabi untuk memperkuat mental dan spiritualitas anak," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Komentar
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com