Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Hologram 'Mohon Berhenti' di Lampu Merah Jember, Ini Faktanya

Kompas.com - 05/03/2021, 12:51 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Sebuah video hologram yang memperingatkan para pengendara untuk berhenti dan berhati-hati di sebuah lampu merah di Jember, Jawa Timur viral di media sosial TikTok.

Postingan tersebut diunggah oleh akun TikTok @Mahardhika.

"Ini yang pernah viral. digital hologram pasartanjung jember," tulisnya.

Baca juga: Viral Unggahan soal Strobo di Jogja, Hanya Disurati atau Ditilang Polisi?

@saiful.hadi

ini yg pernah viral. digital hologram pasartanjung jember #jember #hologram #perempatanpasartanjung #pasartanjung #fypgakni

? DJ GAM GAM PIRI By DJ Opus - DJ Opus

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Hingga Jumat (5/3/2021), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 29 ribu pengguna, dan dibagikan lebih dari 1.876 kali.

Beragam komentar pun muncul terkait video tersebut.

Selain menyatakan kekagumannya, beberapa di antaranya juga melontarkan kekecewaannya.

"Gue bela belain kesana sendiri, nungguin 2 jam kok gak idup akhirnya coba tanya ke pedagang nasi goreng katanya itu cuma KOAX," tulis akun dengan nama Dimas Andaru.

Baca juga: Viral Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol, Ini Penjelasan PT KAI

Lantas bagaimana sebenarnya video viral hologram peringatan "Mohon Berhenti" dan "Hati-hati di Jalan" yang disebut berada di Jember, Jawa Timur tersebut?

Konfirmasi Kompas.com

Dari penelusuran Kompas.com, video mengenai adanya hologram bertuliskan 'Mohon Berhenti' dan 'Hati-hati di Jalan' tersebut sebenarnya merupakan video yang pernah diunggah oleh akun Instagram @jalankedua pada 15 Oktober 2019.

Akun dengan nama Mochamad Ariyanto tersebut kala itu mengunggah video dengan backsound lagu yang dinyanyikan oleh Wali Kota Depok.

Baca juga: Viral Bumper Honda Civic Remuk Setelah Ditabrak Honda Astrea Prima, Ini Fakta yang Terjadi...

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mochamad Ariyanto (@jalankedua)

Video tersebut diketahui pernah viral pada 2019, dan di-repost oleh sejumlah akun Instagram.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Ariyanto menjelaskan bahwa video adanya hologram di lampu merah Jember, Jawa Timur itu merupakan hasil rekayasa atau dari proses editing.

"Video hologram itu lokasinya di lampu merah Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur. Videonya hanya editan aja kok," ujarnya belum lama ini.

Baca juga: Viral, Foto Bumbu Indomie Goreng Ada 2 Macam, Ini Penjelasan Indofood

Ia menjelaskan video tersebut sengaja direkamnya dan kemudian ia edit.

"Tujuannya lebih ke arah untuk seneng-seneng aja sekaligus ngasih pesan ke yang nonton tentang keselamatan lalu lintas," katanya lagi.

Ia juga mengatakan pembuatan video tersebut terinspirasi dari video editan hologram yang pernah ada di Jepang.

Baca juga: Viral Video Petugas SPBU Layani Pembelian BBM dengan Tandon Air

"Ide video terinspirasi dari video editan hologram di Jepang karyanya Takayuki Yoshida," jelas dia.

Proses pembuatan video tersebut, imbuhnya memakan waktu sekitar 2-3 hari. 

Ia mengaku menggunakan software Adobe After Effects dan Adobe Premiere Pro untuk menghasilkan video yang baru-baru ini kembali viral di TikTok tersebut.

Baca juga: Netflix, Diburu Sri Mulyani, Dirangkul Nadiem Makarim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com