Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Terusan Panama Mulai Beroperasi pada 1914 dan Masih Dikuasai AS

KOMPAS.com - Kebutuhan jalur pintas untuk kapal kargo dari Samudera Pasifik ke Atlantik semakin mendesak menyusul semakin banyaknya pemukim di California dan Oregon pada pertengahan abad ke-19.

Amerika Serikat mulai mendorong berbagai pihak mendukung gagasan pembuatan kanal jalur kapal besar itu pada 1855.

Dilansir dari History.com, Kolombia yang saat itu menduduki Panama memberikan kewenangan untuk membangun kanal itu kepada Ferdinand de Lesseps pada 1869.

Namun, pekerjaan pengusaha asal Perancis itu tak sampai selesai, tidak seperti sebelumnya dia menuntaskan pembangunan Terusan Suez.

Pihak de Lesseps menemui kendala perencanaan yang tidak memadai, serangan penyakit pada pekerja, dan masalah keuangan, hingga harus setop pada 1889.

Lesseps yang bangkrut melepas proyek itu untuk dikerjakan mantan insinyur kepala pembangunan kanal yang juga dari Perancis, Philippe-Jean Bunau-Varilla.

Upaya Amerika Serikat menguasai kanal laut yang penghubungkan pantai barat dan timur Benua Amerika berlanjut pada 1902.

Kongres mengesahkan pembelian kanal kepada Varilla, dan akan menyusun perjanjian Kolombia yang masih berkuasa atas wilayah tersebut.

Alokasi anggaran pun dipersiapkan, hingga 1903, Perjanjian Hay-Bunau Varilla ditandatangani bersama pihak Kolombia. Isinya untuk memberikan AS penggunaan wilayah dengan imbalan kompensasi finansial.

Muncul penolakan pada perjanjian itu dari Senat Kolombia, karena dikhawatirkan mengganggu kedaulatan negara di wilayah.

Presiden Theodore Roosevelt kemudian memberikan dukungan Panama merdeka secara diam-diam, agar kanal lepas dari Kolombia.

Sebuah faksi di Panama mendeklarasikan kemerdekaan negaranya dari Kolombia pada tanggal 3 November 1903.

Amerika Serikat mengakui kemerdekaan Republik Panama pada tiga hari kemudian, setelah berhasil mencegah lebih banyak tentara Kolombia masuk.

Kini urusan kanal Panama yang kemudian dikenal sebagai Terusan Panama menjadi urusan Amerika Serikat dan Panama saja.

Amerika Serikat mendapatkan kepemilikan aksklusif dan permanen atas area terusan yang belum jadi itu, dengan perjanjian Hay-Bunau-Varilla baru dengan Panama.

Atas hak istimewa itu, Panama menerima 10 juta dollar AS di awal dan 250.000 dollar AS per tahun mulai sembilan tahun sejak perjanjian.

Namun, niat Amerika Serikat menguasai Terusan Panama tetap tak terwujud, bahkan setelah membantu negara itu merdeka.

Kelompok nasionalis Panama menuntut kawasan kanal tetap dikuasai negara sebagai bentuk berdaulat atas tanah airnya.

Di samping rebutan hak kepemilikan area itu, pembangunan kanal terus dikerjakan. Pada 1906 para insinyur memutuskan untuk membangun kanal kunci.

Pada pengerjaan salah satu proyek pembangunan terbesar sepanjang masa itu, mereka memindahkan 240 juta meter kubik material Bumi untuk membuka saluran air.

Dihabiskan dana hampir 400 juta USD untuk pembangunan kanal sepanjang 40 mil atau 64.000 kilometer itu. Terusan Panama mulai dibuka untuk jalur transportasi pada 15 Agustus 1914.

Panama pun berhasil merebut kembali kanal mereka itu secara damai pada 31 Desember 1999, dalam acara serah terima di bawah terik siang hari.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/16/101400482/ketika-terusan-panama-mulai-beroperasi-pada-1914-dan-masih-dikuasai-as

Terkini Lainnya

[VIDEO] Megawati Klaim Tidak Ada Oposisi-Koalisi di Sistem Presidensial, Cek Faktanya

[VIDEO] Megawati Klaim Tidak Ada Oposisi-Koalisi di Sistem Presidensial, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Palestina Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026? Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Benarkah Palestina Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026? Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Paus Biru Terdampar di Pantai adalah Rekayasa AI, Ini Penjelasannya

INFOGRAFIK: Video Paus Biru Terdampar di Pantai adalah Rekayasa AI, Ini Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
Ketika Aerosmith Turut Memelopori Distribusi Musik Digital

Ketika Aerosmith Turut Memelopori Distribusi Musik Digital

Sejarah dan Fakta
Benarkah Neil Armstrong dan Buzz Aldrin Mengaku Melihat Alien di Bulan?

Benarkah Neil Armstrong dan Buzz Aldrin Mengaku Melihat Alien di Bulan?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Akan Bagikan Hartanya melalui Situs Judi

[HOAKS] Sandra Dewi Akan Bagikan Hartanya melalui Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Ronaldo Bukan Satu-satunya Kapten yang Tidak Pakai Ban Lengan Pelangi

[KLARIFIKASI] Ronaldo Bukan Satu-satunya Kapten yang Tidak Pakai Ban Lengan Pelangi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Tentara Terhantam Baling-baling Pesawat

[HOAKS] Video Tentara Terhantam Baling-baling Pesawat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kelabang Raksasa Arthropleura

[HOAKS] Video Kelabang Raksasa Arthropleura

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Muslimah Indonesia Berpose Bintang Daud dan Dukung Israel

[HOAKS] Muslimah Indonesia Berpose Bintang Daud dan Dukung Israel

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kudeta Gagal Jenderal Zúñiga di Bolivia

Fakta Seputar Kudeta Gagal Jenderal Zúñiga di Bolivia

Data dan Fakta
INFOGRAFIK: Jokowi Klaim Impor Beras Tidak Sampai 5 Persen Kebutuhan Nasional, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Jokowi Klaim Impor Beras Tidak Sampai 5 Persen Kebutuhan Nasional, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Komedian Adul Bantah Alami Kebutaan

[KLARIFIKASI] Komedian Adul Bantah Alami Kebutaan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Rel Roller Coaster Terlepas Bukan Kejadian Nyata

[KLARIFIKASI] Video Rel Roller Coaster Terlepas Bukan Kejadian Nyata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jet yang Jadi Sasaran Protes di Inggris Bukan Milik Taylor Swift

[KLARIFIKASI] Jet yang Jadi Sasaran Protes di Inggris Bukan Milik Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke