Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai modus baru untuk membuat gorengan menjadi lebih renyah dan enak, yakni dengan mencampurkan adonannya dengan narkoba.
Beberapa pengguna media sosial menyebut pelaku telah ditangkap di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Narasi mengenai modus penjual gorengan yang mencampur adonan dengan narkoba disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengunggah menyertakan video berdurasi 1 menit 29 detik yang menampilkan polisi dan tersangka, serta alat-alat yang dipakai untuk membuat narkoba.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (23/5/2024):
Hati2 buat yg suka beli gorengan. Skrng ada modus baru gorengannya di campur bubuk narkoba biar lebih crispy dan enak.
Pelakunya sdh di tangkap di daerah Sentul Bogor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi memastikan, narasi mengenai modus peredaran narkoba dalam gorengan adalah hoaks.
"Setelah ditelisik lebih jauh, informasi tersebut dipastikan hoaks atau berita bohong," kata Ade, pada Kamis (23/5/2024), seperti diberitakan Kompas.com.
Sementara, video yang beredar merupakan penggerebekan industri rumahan clandestine laboratory penghasil pinaca atau cannabinoid.
Penggerebekan dilakukan oleh Subdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya belum lama ini.
"Tepung yang disebut mengandung narkoba merupakan salah satu serbuk kimia yang menjadi bahan pembuatan pinaca, yang merupakan bahan utama pembuatan tembakau sintetis," kata Ade.
Video serupa ditemukan di akun Instagram @subdit3_narkoba.pmj yang diunggah pada 29 April 2024.
Momen yang terekam merupakan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
View this post on Instagram
Sebelumnya, Subdirektorat 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggerebek rumah yang memproduksi narkoba jenis Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol (PCC) di Tarikolot, Citeureup, Kabupaten Bogor.