KOMPAS.com - Hari ini dua puluh empat tahun lalu, tepatnya 21 Juni 1990, gempa bumi bermagnitudo 7,7 terjadi di dekat danau besar Laut Kaspia, Iran.
Dikutip dari History, bencana itu terjadi 30 menit setelah tengah malam, ketika kebanyakan orang terlelap.
Guncangan gempa menghancurkan bangunan dan menyebabkan sekitar 50.000 orang tewas, serta melukai 135.000 lainnya. Sekitar 400.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Kekuatan gempa membuat area seluas 20.000 mil persegi di Provinsi Zanjan dan Gilan luluh lantak. Setiap bangunan di area tersebut hancur menjadi puing-puing.
Keesokan paginya, sebuah bendungan di Rasht, Provinsi Gilan, jebol akibat gempa susulan bermagnitudo 6,5 dan memusnahkan hamparan lahan pertanian.
Tanah longsor membuat banyak jalan tidak dapat dilalui dan banyak orang yang awalnya selamat di bawah reruntuhan tidak dapat diselamatkan sebelum pasokan udara mereka habis.
Dilansir The Washington Post, gempa terjadi saat Iran dalam masa pemulihan dari perang dengan Irak yang baru berakhir dua tahun sebelumnya.
Sepuluh tahun sebelumnya, terjadi Revolusi Iran, sehingga sentimen anti-Amerika Serikat masih mengakar kuat di negara tersebut.
Pada awalnya, Iran tidak ingin menerima bantuan dari AS dan negara Barat lainnya. Namun, akhirnya mereka membuka diri dan menerima bantuan internasional.
Semua negara yang dianggap sebagai musuh luar negeri Iran, termasuk AS, Arab Saudi, dan Inggris, mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Iran hanya menolak bantuan dari dua negara, yaitu Israel dan Afrika Selatan.
Bencana itu juga mengubah pandangan warga Iran terhadap orang-orang Barat, setelah berinteraksi dengan petugas penyelamat, dokter, dan wartawan yang datang ke lokasi.
Di sisi lain, orang Amerika juga merasa takjub dan terkadang tercengang dengan sambutan hangat dari para penyintas dan tentara Iran yang mereka temui.
Sementara, para petugas penyelamat Inggris, Perancis, dan Eropa lainnya bekerja berdampingan dengan anggota Garda Revolusi Iran untuk menemukan penyintas.
Beberapa ketegangan kecil memang terjadi. Namun, petugas penyelamat dari kedua pihak berharap pengalaman itu dapat menjadi awal dari mencairnya hubungan Iran dan Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.