KOMPAS.com - PPM School of Management menggelar penganugerahan beasiswa penuh Prof. A. M. Kadarman atau beasiswa The Future Leader (TFL) pada Rabu, 16 Agustus 2023, di gedung kampus PPM School of Management, Menteng, Jakarta Pusat.
Program beasiswa ini menjadi wujud dedikasi tinggi PPM School of Management di ilmu manajemen, serta dalam rangka bakti kepada Indonesia yang diwujudkan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pemimpin masa depan.
Acara Awarding Day The Future Leader 15 mengangkat tema “Empowering Future Leaders through Integrity, Leadership, and Growth” mengundang salah satu Alumni PPM SoM yaitu Iskandar Muda, Vice President Business Support Citilink Indonesia, dan Andreas Maryoto, Deputy Managing Editor Harian Kompas.
“Keduanya diundang untuk membagikan pengalaman serta tantangan menjadi seorang pemimpin muda yang berada di posisi puncak organisasi, serta tetap relevan menghadapi situasi pascapandemi,” ujar AC Mahendra K. Datu, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM.
Tahun ini merupakan tahun ke 15 beasiswa The Future Leader digelar oleh PPM SoM. Adapun pembukaan pendaftarannya, telah berlangsung pada April 2023 lalu, kemudian masuk ke proses seleksi di bulan Juni 2023.
Pada tahap ini, para peserta dari berbagai latar belakang pendidikan sarjana unjuk keterampilan hingga pengalaman yang dimiliki untuk menunjukkan potensi diri sebagai calon pemimpin masa depan.
Setelah melalui serangkaian tahapan penilaian, mulai dari seleksi administrasi, analisis kasus, psikotes, dan presentasi tim dalam bahasa Inggris, telah terpilih tiga peserta terbaik The Future Leader yang akan mendapatkan beasiswa penuh senilai Rp 93.500.000 per orang.
Khusus untuk juara pertama mendapat tambahan hadiah berupa uang saku sebesar Rp 18.000.000 selama 18 bulan masa pendidikan.
Selain itu, terdapat pula 12 peserta yang mendapatkan beasiswa parsial dari Magister Manajemen PPM SoM.
Para penerima beasiswa juga mendapat hadiah modul dan e-book gratis untuk menunjang proses pembelajaran, serta membantu mengembangkan 4 core soft competencies yakni leadership, self confidence, relationship building, dan passion for growth.
Lebih jauh Mahendra mengungkapkan, ada sembilan kriteria dalam menentukan pemenang dalam ajang kali ini, berdasarkan matriks yang masuk sesuai dengan sistem penilaian secara online dan offline.
"Yang offline pun ada guest challenge, yakni di kelas. Lalu untuk yang di outdoor itu juga ada nilai. Karena apa? Kita ingin melihat psikotes itu relevan atau tidak," katanya.
"PPM itu kami dekat dengan alat-alat tolls (psikotes). Bahwa ketika dalam keadaan tertekan, karakteristik aslinya akan muncul. Saat keadaan mencekam, leadershipnya muncul. siapa yang akan muncul menjadi pengayom bagi yang lain," lanjutnya.
Mahendra mengatakan, jika dilihat dari pemenang ada dari Andalas dari Kendari, Padang, yang paling dekat Universitas Indonesia. Selain itu juga ada dari Undip, ada dari Lombok dan merata.
"Kalau kita menentukan siapa yang nomor 1, 2 dan 3,karena kuantifikasi dari beberapa kategori itu dianggap muncul nilai total. Nah nilai total ini kurang lebih tidak bohong karena ada offline-nya pun macam-macam," imbuhnya.
"Dari 155 pendaftar itu, kita saring 35 orang. Dari saringan kedua itu masuk hanya tinggal 6 orang. Itu sudah pasti kita berlapis," katanya.
Mahendra juga mengatakan, ke depan konsep yang akan diusung akan tetap sama dalam rangka penyelenggaraan TFL. Namun demikian, tentunya akan ada beberapa hal yang akan mengikuti perubahan jaman.
"Untuk sistem terkait dengan karakter, mungkin kami akan tetap sama konsepnya. Tetapi kalau untuk nilai yang sifatnya sudah sustainable, itu pasti akan berubah," pungkasnya.
https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/17/174859871/ppm-school-of-management-anugerahkan-beasiswa-the-future-leader