Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Widiastuti Raih Gelar Doktor IPK 3,98, Angkat Persoalan Komitmen Normatif Guru

Kompas.com - 30/06/2024, 10:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com- Widiastuti, mahasiswi program Doktor Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berhasil meraih nilai yudisium sidang terbuka dengan kategori pujian dan IPK 3,98.

Prestasi ini diraihnya setelah mempertahankan disertasinya di ruang sidang Pascasarjana UNJ pada 24 Juni 2024.

Widiastuti mengangkat disertasi berjudul "Determinasi Komitmen Normatif Guru SMP Negeri Di Kota Bekasi, Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah, Organisasi Pembelajar dan Keterikatan Kerja (work engagement) terhadap Komitmen Normatif Guru."

Selain aktif menerbitkan karya ilmiah, Widiastuti juga menerbitkan buku terbaru dari luaran disertasinya berjudul "Sekolah Bertransformasi, Guru Berdedikasi 2024" dan jurnal internasional maupun nasional.

Dia menjadi doktor ke-5.074 sejak Pascasarjana UNJ berdiri pada Tahun 1978 dengan masa studi 2 Tahun 9 bulan.

Dalam latar belakang studinya, Widiastuti mengungkapkan bahwa rendahnya kualitas pembelajaran di sekolah menjadi problem yang sering mengemuka dalam kerangka pembangunan pendidikan sampai hari ini.

Menurutnya, aspek paling berkontribusi dalam persoalan tersebut ialah rendahnya kompetensi guru dan proses pembelajaran yang efektif.

Sebagai ASN yang bertugas sebagai pengawas sekolah SMP di kota Bekasi, Widiastuti mengemukakan dari data yang dihimpun bahwa studi terhadap guru di kota Bekasi mengalami hambatan yang disebabkan rendahnya komitmen normatif guru.

"Salah satu komitmen normatif tersebut di antaranya yaitu rendahnya kemandirian guru dalam memenuhi tuntutan keilmuan, rendahnya keterlibatan dalam organisasi akademik dalam rangka pengembangan organisasi sekolah, rendahnya tanggung jawab guru terhadap peserta didik, rendahnya minat dalam meningkatkan pengembangan keprofesian," ungkapnya.

Baca juga: Dilema Memberi Hadiah untuk Guru

Dalam kesempatan sidang itu Widiastuti juga mengungkapkan berdasarkan Data Rapor Pendidikan Kota Bekasi Tahun 2022" menunjukan rendahnya komitmen normatif telah memberi penilaian negatif terhadap pengembangan kualitas pembalajaran yang dinilai belum terstruktur.

"Perlunya studi komitmen normatif guru untuk mengetahui determinasi yang mempengaruhi kepemimpinan visioner, keterkaitan kerja, dan organisasi pembelajar," tegas Widiastuti.

Pentingnya Transformasi Sekolah dan Komitmen Guru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com