Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mossad Sebut Presiden Baru Iran Memiliki Gangguan Mental

TEL AVIV, KOMPAS.com – Direktur Badan Intelijen Pusat AS (AS) William Burns mengadakan pembicaraan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Rabu (11/8/2021).

Dalam pembicaraan di Israel tersebut, Burns dan Bennett berfokus membicarakan mengenai Iran sebagaimana dilansir Reuters.

Kantor Perdana Menteri Israel melaporkan, pembicaraan tersebut juga membahas situasi Timur Tengah serta membicarakan upaya memperluas dan memperdalam kerja sama regional.

Sebelumnya, tepatnya pada Selasa (10/8/2021), Burns juga bertemu dengan kepala badan intelijen Israel atau Mossad, David Barnea.

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak membahas program nuklir Iran dan tantangan regional lainnya.

Sementara itu, Walla News mewartakan bahwa Israel telah menyiapkan laporan mengenai Iran untuk diberikan kepada Burns.

Mengutip laporan itu, situs web berita tersebut melaporkan bahwa presiden baru Iran, Ebrahim Raisi, tidak mampu menegosiasikan kesepakatan nuklir baru.

Menurut Walla News, yang juga dikutip oleh The Times of Israel, Raisi digambarkan dalam laporan itu sebagai orang yang kejam.

"Mossad menggambarkan (Raisi) sebagai seseorang dengan gangguan mental," tulis laporan tersebut.

Burns merupakan pejabat yang baru dilantik sebagai Direktur CIA pada Maret di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Setelah dari Israel, dia diperkirakan akan bertemu dengan sejumlah pejabat Palestina, termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di kota Ramallah.

Melansir Sputnik, Burns memiliki pengalaman selama lebih dari 33 tahun dalam urusan kebijakan luar negeri.

Burns telah bekerja untuk Kementarian Luar Negeri AS di beberapa era kepresidenan AS termasuk pemerintahan Barack Obama.

Burns dipuji karena telah memainkan peran kunci dalam memulai pembicaraan dengan Iran yang pada akhirnya menghasilkan kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara-negara besar.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/12/094020870/mossad-sebut-presiden-baru-iran-memiliki-gangguan-mental

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

Global
Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Global
Ilmuwan Sebut Makanan Ultra-Olahan Perlu Label Bahaya Seperti Rokok

Ilmuwan Sebut Makanan Ultra-Olahan Perlu Label Bahaya Seperti Rokok

Global
Sebabkan Halusinasi, Produk Permen Karet Ini Ditarik dari Australia

Sebabkan Halusinasi, Produk Permen Karet Ini Ditarik dari Australia

Global
Sejak 7 Oktober, Tercatat 7.400 Serangan Antara Israel dan Hezbollah

Sejak 7 Oktober, Tercatat 7.400 Serangan Antara Israel dan Hezbollah

Global
India Diduga Mengekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel

India Diduga Mengekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel

Global
Apa yang Akan Terjadi Jika Konflik Israel-Hezbollah Kian Keruh?

Apa yang Akan Terjadi Jika Konflik Israel-Hezbollah Kian Keruh?

Global
Ada Apa di Balik Protes di Kenya yang Tewaskan 22 Orang?

Ada Apa di Balik Protes di Kenya yang Tewaskan 22 Orang?

Internasional
Terima Beasiswa Fulbright, 127 Warga Indonesia Bersiap Belajar dan Riset di AS

Terima Beasiswa Fulbright, 127 Warga Indonesia Bersiap Belajar dan Riset di AS

Global
Rangkuman Hari Ke-854 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Bergejolak di Perbatasan | Surat Perintah ICC

Rangkuman Hari Ke-854 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Bergejolak di Perbatasan | Surat Perintah ICC

Global
Siapa Julian Assange dari Wikileaks dan Apa yang Lakukannya?

Siapa Julian Assange dari Wikileaks dan Apa yang Lakukannya?

Internasional
Korea Selatan Hentikan Operasi Produsen Baterai Lithium

Korea Selatan Hentikan Operasi Produsen Baterai Lithium

Global
Siapa Presiden Bolivia Luis Arce yang Selamat dari Upaya Kudeta?

Siapa Presiden Bolivia Luis Arce yang Selamat dari Upaya Kudeta?

Global
Anak-anak di Gaza Tewas Perlahan akibat Malnutrisi

Anak-anak di Gaza Tewas Perlahan akibat Malnutrisi

Internasional
13 Orang Tewas dalam Demo di Kenya, Militer Dituduh Pakai Peluru Tajam

13 Orang Tewas dalam Demo di Kenya, Militer Dituduh Pakai Peluru Tajam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke