Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Klaim Punya "Kekuasaan Total" untuk Cabut Lockdown Covid-19

Kompas.com - 14/04/2020, 21:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan, dia mempunyai "kekuasaan total" untuk mencabut status lockdown Covid-19 di negaranya.

Pengakuan dari presiden ke-45 Negeri "Uncle Sam" ini bertentangan dengan keterangan dari para gubernur bagian maupun pakar hukum.

"Presiden Amerika Serikat telah memberikan ucapan," ujar Trump dalam konferensi pers, di mana dia sempat bertengkar dengan salah satu jurnalis.

Baca juga: Diisukan Berencana Pecat Pejabat Top Kesehatan AS, Trump Marah

Berdasarkan Konstitusi AS, kepala negara bagian mempunyai kuasa untuk mempertahankan keamanan maupun ketertiban publik di wilayah masing-masing.

Sebanyak 10 negara bagian di kawasan pesisir Barat dan Timur sudah berencana untuk melonggarkan perintah di rumah saja yang ketat.

Saat ini, AS adalah episentrum Covid-19 dunia, di mana 587.173 orang terinfeksi virus corona, dengan 23.644 di antaranya meninggal.

Apa yang Presiden Trump katakan?

Dalam konferensi pers dilansir BBC Senin (13/4/2020), dia mengutarakan rencana untuk membuka kembali perekonomian yang ditutup untuk mencegah pandemi.

Gedung Putih mengisyaratkan 1 Mei mendatang sebagai tanggal yang paling potensial untuk mengizinkan lagi usaha di seantero negara bergulir.

Rekomendasi pemerintah untuk menghindari restoran, bepergian non-esensial, atau larangan berkumpul lebih dari 10 orang bakal berakhir 30 April.

Jurnalis kemudian menanyakan apakah sang presiden mempunyai otoritas untuk membatalkan perintah yang dikeluarkan oleh negara bagian.

Baca juga: Pimpin Briefing Covid-19, Trump Putar Video yang Puji Dirinya Sendiri

"Ketika seseorang sudah menjadi Presiden Amerika Serikat, maka dia akan mempunyai kekuasaan total," klaim presiden 73 tahun itu.

"Total, gubernur tentu sudah mengetahuinya. Sudah dikatakan, kami akan bekerja sama dengan setiap negara bagian," jelasnya.

Dia bersikeras, "Undang-undang Dasar" memberikannya mandat untuk melakukan otorisasi demikian, tanpa merilis aturan apa yang dimaksud.

Pakar legal menerangkan, Presiden AS sama sekali tak punya kuasa untuk membalikkan aturan yang diberlakukan pemerintha lokal.

Baca juga: Pasca Kritik dari Dr Anthony Fauci, Trump Retweet Unggahan yang Memuat Tagar #FireFauci

Apa yang gubernur katakan?

Menanggapi ucapan Trump, para gubernur menekankan dengan jelas adalah hak prerogatif mereka apakah aturan mengenai virus corona diterapkan atau dicabut.

Gubernur Tom Wolf dari Pennsylvania mengatakan sebagai tanggapan atas kicauan sang presiden, mereka punya otorisasi untuk melakukan lockdown.

"Saya pikir kami mempunyai tanggung jawab utama untuk membukanya kembali," ujar politisi yang menjabat sebagai gubernur sejak 20 Januari 2015 tersebut.

Para gubernur negara bagian dilaporkan mulai mendiskusikan upaya untuk melanjutkan kembali ekonomi tanpa bantuan dari Gedung Putih.

New York, Mew Jersey, Rhode Island, Connecticut, Delaware, Massachusetts dan Pennsylvania "menjanjikan pendekatan bijaksana" tanpa merilis tanggal pastinya.

Baca juga: Trump: Ekonomi AS Pasca Covid-19, Melambung Seperti Roket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Debat Pilpres AS: Biden Bingung Sendiri, Trump Frontal Menyindir

Debat Pilpres AS: Biden Bingung Sendiri, Trump Frontal Menyindir

Global
Debat Pilpres AS 2024: Biden Sebut Trump Punya Moral seperti Kucing Kampung, Apa Alasannya?

Debat Pilpres AS 2024: Biden Sebut Trump Punya Moral seperti Kucing Kampung, Apa Alasannya?

Global
Debat Pilpres AS 2024: Trump Sebut Biden Telah Jadi seperti Orang Palestina

Debat Pilpres AS 2024: Trump Sebut Biden Telah Jadi seperti Orang Palestina

Global
Oklahoma Perintahkan Sekolah-sekolah Ajarkan Alkitab di Tiap Ruang Kelas

Oklahoma Perintahkan Sekolah-sekolah Ajarkan Alkitab di Tiap Ruang Kelas

Global
Demonstran Antipemerintah Israel Berkumpul di Rumah Netanyahu

Demonstran Antipemerintah Israel Berkumpul di Rumah Netanyahu

Global
Debat Perdana Pilpres AS 2024 Dimulai, Biden dan Trump Tak Berjabat Tangan

Debat Perdana Pilpres AS 2024 Dimulai, Biden dan Trump Tak Berjabat Tangan

Global
Debat Perdana Pilpres AS 2024: Peserta, Jam, Aturan, dan Cara Menonton

Debat Perdana Pilpres AS 2024: Peserta, Jam, Aturan, dan Cara Menonton

Global
Wartawan Gedung Putih Dilarang Memasuki Ruang Debat Biden-Trump

Wartawan Gedung Putih Dilarang Memasuki Ruang Debat Biden-Trump

Global
Pilpres AS 2024: Beda Pandangan Biden dan Trump soal Kebijakan Ukraina

Pilpres AS 2024: Beda Pandangan Biden dan Trump soal Kebijakan Ukraina

Global
[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

Global
Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Global
Ilmuwan Sebut Makanan Ultra-Olahan Perlu Label Bahaya Seperti Rokok

Ilmuwan Sebut Makanan Ultra-Olahan Perlu Label Bahaya Seperti Rokok

Global
Sebabkan Halusinasi, Produk Permen Karet Ini Ditarik dari Australia

Sebabkan Halusinasi, Produk Permen Karet Ini Ditarik dari Australia

Global
Sejak 7 Oktober, Tercatat 7.400 Serangan Antara Israel dan Hezbollah

Sejak 7 Oktober, Tercatat 7.400 Serangan Antara Israel dan Hezbollah

Global
India Diduga Mengekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel

India Diduga Mengekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com