Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Gagahnya Jet Tempur KF-21 di Langit Sacheon, Ada Tunggakan yang Belum Dibayar RI

Kompas.com - 17/07/2023, 18:00 WIB
Dita Angga Rusiana ,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

SACHEON, KOMPAS.com – “Wow”, itu lah kata yang terngiang di kepala ketika menyaksikan langsung uji terbang prototipe jet tempur KF-21 Boramae dengan nomor “004”.

Pada Jumat (2/6/2023), Kompas.com berkesempatan mengunjungi kantor Korea Aerospace Industries (KAI) di Kota Sacheon, Provinsi Gyeongsang, Korea Selatan (Korsel) bersama rombongan Indonesia Next Generation Journalist Network.

Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea merupakan program kerja sama Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Tetapi, momen mengesankan itu tak bisa diabadikan di ponsel pribadi lantaran larangan mengambil foto dan video. Bahkan, saat tiba di kantor KAI, rombongan langsung mendapatkan label untuk menutup kamera ponsel.

Baca juga: Menanti KF-21 Boramae, Jet Tempur Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Langkah tersebut demi kerahasiaan, mengingat KAI merupakan produsen alat utama sistem pertahanan (alutista) di Korsel.

KAI juga perusahaan yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan jet tempur KF-21 Boramae.

Cuaca di Sacheon kala itu memang sangat cerah. Langit begitu biru dan matahari terasa terik. Keringat pun tak berhenti mengucur di badan kami yang sedang menunggu prototipe jet tempur KF-21 Boramae “004” keluar dari hanggar.

Beberapa saat kemudian “burung besi” berwarna abu-abu itu berjalan perlahan. Tampak jelas simbol bendera Indonesia dan Korea Selatan di badan pesawat. Bunyi mesinnya pun terdengar cukup kuat di telinga.

Rombongan diberi tahu bahwa salah satu sosok yang berada di kursi pilot merupakan warga negara Indonesia (WNI), yakni penerbang dari TNI AU, Letkol (Pnb) Ferrel "Venom" Rigonald.

“Ada dua pilot Indonesia yang terlibat (dalam uji terbang KF-21. Salah satunya terbang di pesawat nomor 004. Satu orang sedang bekerja di tempat lain,” ungkap Senior Manager & Chief KFX Joint Development Management Team KAI, Lee Sung-il.

Sebelum pesawat berbelok ke landasan pacu atay runway, kedua pilot yang berada jet tempur itu tampak melambaikan tangan. Rombongam membalas melambaikan tangan sambil tersenyum kagum.

Deru mesin pesawat kemudian terdengar semakin kencang dan tak lama kemudian prototipe jet tempur KF-21 Boramae “004” terbang ke langit Sacheon. Jet tempur yang tampak gagah itu pun hilang dari jangkauan mata dan hanya terdengar suara mesinnya.

“Sayang banget enggak bisa direkam ya. Padahal menarik,” celetuk seorang jurnalis dalam rombongan.

Korsel tagih pembayaran

Setelah menyaksikan uji terbang prototipe KF-21 Boramae nomor “004”, rombongan jurnalis mendapat penjelasan tentang perkembangan pengembangan jet tempur tersebut oleh Senior Manager & Chief KFX Joint Development Management Team KAI, Lee Sung-il.

Lee menjelaskan, pengembangan KF-21 Boramae merupakan proyek kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan.

Dia mengatakan sebanyak 30 WNI saat ini terlibat dalam pengembangan KF-21. Dua di antaranya merupakan pilot dari TNI AU.

“28 insinyur PT DI (Dirgantara Indonesia) sedang bekerja di area produksi dan pengembangan,” tutur Lee.

Rencananya pemerintah Korea akan membeli 128 pesawat KF-21. Sedangkan Pemerintah Indonesia sebanyak 48 pesawat.

Seperti diketahui, dalam pengembangan KF-21, akan ada transfer teknologi dari KAI kepada Indonesia. Sehingga nantinya Indonesia bisa memproduksi jet tempur secara mandiri.

Lee menyebut dari pengembangan tersebut Indonesia nantinya bisa mendapatkan keutungan hingga 10 miliar dollar AS. Selain itu juga akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

“Indonesia akan mendapatkan keuntungan ekonomi. Sebagai contoh, akan ada 27.000,” katanya.

Baca juga: Spesifikasi Jet Tempur KF-21 Boramae Prototipe 5 Alutsista Baru TNI AU, Dilengkapi Rudal Meteor

Total nilai proyek pengembangan KF-21 sebesar 8,8 triliun won atau sekitar Rp 100 triliun. Sementara untuk skema pembiayaan, pemerintah Korea Selatan sebesar 60 persen, Pemerintah Indonesia 20 persen dan KAI 20 persen.

Lee mengatakan, Pemerintah Indonesia hingga kini belum melunasi pembiayaan tersebut.

“Pemerintah indonesia sudah membayar 17 persen, tapi 83 persen belum dibayar. Pemerintah Korea Selatan membayar sebagian besar cost share dari tahun 2016-2022,” tuturnya.

Dia mengatakan pihaknya sangat berharap Pemerintah Indonesia bisa segera melunasi pembiayaan tersebut.

“Kami kesulitan karena masalah pembiayaan. Sehingga kami berharap Pemerintah Indonesia dapat membayar proyek ini,” katanya.

Respons Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk membicarakan isu pertahanan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (10/7/2023) lalu.

Presiden Jokowi mengaku tidak membahas tentang pelunasan jet tempur KF-21. Namun dia akan menanyakan hal ini kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

"Tidak berbicara mengenai itu. Mengenai KFX nanti saya tanyakan ke Menteri Keuangan statusnya sampai di mana," ujarnya kata Jokowi dalam keterangan pers di Sumedang, Selasa (11/7/2023).

Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto telah buka suara terkait komitmen Pemerintah Indonesia dalam pembayaran proyek jet tempur KF-21. Dia memastikan bahwa Indonesia akan memenuhi komitmen yang telah disepakati.

Baca juga: 1 Prototipe Jet Tempur KF-21 Boramae Akan Dikirim ke Indonesia

"Ya itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka, pokoknya kita akan penuhi komitmen-komitmen kita," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Kemudian pada Kamis (6/7/2023), Prabowo kembali mengatakan bahwa pelunasan tunggakan KF-21 akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Ya saya kira ini akan kita selesaikan dalam waktu dekat,” katanya usai penyerahan pesawat C-130J Super Hercules ke TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,

Dia mengatakan akan menyinkronkan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait anggaran pembayaran jet tempur KF-21 Boramae dengan Korea Selatan.

“Karena ini suatu keputusan presiden, jadi saya kira nanti kami akan sinkronkan antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan),” tuturnya.

Siap diproduksi massal

Enam prototipe jet tempur KF-21 BoramaeDok. Korea Aerospace Industries (KAI) Enam prototipe jet tempur KF-21 Boramae

Pada Rabu (28/6/2023), Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) mengumumkan bahwa prototipe jet tempur KF-21 Boramae nomor “006” sukses melakukan uji terbang.

Prototipe nomor 006 ini diterbangkan oleh dua pilot Angkatan Udara Korea. Jet tempur tersebut lepas landas pada pukul 15.49 waktu setempat. Setelah mengudara selama 33 menit, jet tempur jenis tandem itu mendarat pada pukul 16.22 waktu setempat.

Untuk diketahui, prototipe pertama sukses diuji terbang pada 19 Juli 2022. Lalu, prototipe kedua berhasil uji terbang pada 10 November 2022. prototipe ketiga mengudara pada 5 Januari 2023.

Sementara prototipe keempat berhasil terbang pada 20 Februari 2023. Kemudian prototipe kelima berhasil uji terbang pada 16 Mei 2023.

Baca juga: Indonesia Tegaskan Lanjutkan Program Jet Tempur KF-X/IF-X untuk Kuasai Teknologi Tinggi

Prototipe keenam merupakan yang terakhir dalam pengembangan jet tempur KF-21. Keenam prototipe tersebut akan terus menerus dites. Mulai dari uji penerbangan supersonik, kecanggihan sistem eletronik dan kinerja peralatan perangnya. 

Setelah keenam prototipe berhasil diuji coba maka jet tempur KF-21 siap diproduksi massal.

“Semua prototipe telah diuji terbang dan siap untuk produksi massal. Dan akan dikerahkan ke Angkatan Udara Korea mulai tahun 2026,” kata Sekretaris Pertama Kerja Sama Industri Pertahanan dan Akuisisi Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia, Kim Hyun-wook.

Kim mengatakan jet tempur tersebut juga bisa dikerahkan ke Indonesia jika telah memenuhi segala kewajiban yang disepakati sebelumnya.

“(Jet tempur) ini bisa dikerahkan ke Indonesia dalam waktu dekat jika bisa berpartisipasi sesuai dengan kesepakatan, seperti pembayaran dari skema pembiayaan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com