Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Biden dan Trump, Mungkinkah Ada Capres Lain Bertarung pada Pilpres AS 2024?

Kompas.com - 05/09/2023, 07:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: Veronica Balderas Iglesias/VOA Indonesia

WASHINGTON, DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden Donald Trump kini memiliki foto dan nomor narapidana, terkait dengan sebagian penyelidikan hukum terbaru yang dihadapinya.

Namun ia bersikukuh tidak melakukan kesalahan apa pun, dan beberapa jajak pendapat menunjukkan ia tidak kehilangan satu pun pendukungnya.

Faktanya bahkan banyak pesaingnya, yang sama-sama sedang bertarung untuk meraih nominasi capres dari Partai Republik, mengatakan mereka akan mendukung Trump jika ia meraih nominasi itu.

Baca juga: Trump Mengaku Tak Bersalah dalam Kasus Campur Tangan Pemilu AS di Georgia

Salah seorang di antaranya adalah Vivek Ramaswamy, yang berbicara dalam program “This Week” di stasiun ABC pada Minggu (3/9/2023). Ia menyatakan dukungan untuk Trump meskipun tidak setuju dengan beberapa kebijakan yang diambil ketika ia menjabat di Gedung Putih.

“Saya pikir banyak tuntutan terhadap Trump ini merupakan persekusi yang dipolitisir lewat penuntutan. Hal ini menjadi preseden buruk bagi negara kita. Saya tidak ingin kita menjadi 'banana republic' di mana polisi negara menggunakan kekuatannya untuk menyingkirkan lawan-lawan politik dari kompetisi,” kata Vivek.

Janji dukungan bagi Trump yang disampaikan para calon presiden dari Partai Republik dikecam keras oleh Senator Tim Kaine dari Partai Demokrat, yang juga diwawancarai ABC.

“Jika Anda tidak mau mengatakan secara terang-terangan bahwa perilaku Donald Trump, yang berupaya membatalkan peralihan kekuasaan secara damai, adalah sebuah diskualifikasi; jika Anda berjanji untuk tetap memilihnya dan memaafkannya, meskipun ia melakukan hal itu… layakkah Anda dipilih dalam pilpres?" sindir Kaine.

Saat musim pemilu Amerika ini, Gubernur New Hampshire Chris Sununu, yang tampil dalam program “Meet the Press” di stasiun televisi NBC, menyampaikan beberapa nasihat bagi mitra-mitranya dari Partai Republik yang sebagaimana dirinya, yakni menolak citra Trump dan khawatir dengan kemajuan yang telah dicapai Partai Demokrat di tingkat lokal, di beberapa negara bagian, termasuk New Hampshire.

Baca juga: Persidangan Trump soal Kasus Campur Tangan Pemilu AS Dijadwalkan 4 Maret 2024

“Kita tidak melihat segala sesuatunya ini sebagai urusan pribadi. Kita melakukan hal-hal yang jelas demi kepentingan terbaik konstituen yang kita layani, apapun partainya. Sekarang saya seorang konservatif fiskal yang setia dan ingin mendukung cita-cita Partai Republik. Tapi tidak berarti saya akan melanggar aturan dan melakukan hal-hal tidak sebagaimana mestinya,” kata Sununu.

Bahkan ketika sorotan saat ini tertuju pada kemungkinan pertarungan ulang antara presiden petahana Joe Biden dan pendahulunya Donald Trump, potensi munculnya calon ketiga dapat mengubah peta persaingan.

Saat tampil di program “Face the Nation” di stasiun televisi CBS, mantan Gubernur Maryland Larry Hogan, yang berasal dari Partai Republik, ditanyai tentang ambisi politiknya.

“Saya belum menutup pintu untuk itu. Jika saya yakin bahwa kami benar-benar dapat memenangkan pertarungan ini, kami memiliki tiket yang kuat. Kedua kandidat itu lemah. Kami mungkin harus berupaya melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Hogan.

Para analis mengatakan pemilu masih lebih dari satu tahun lagi dan faktor-faktor lain selain masalah hukum Trump dan usia Biden, masih dapat memengaruhi perolehan suara.

Jadi, peluang terjadinya pertarungan ulang dalam pemilu presiden, antara presiden petahana Joe Biden dan pendahulunya Donald Trump, tampaknya besar. Namun, pintu masih terbuka bagi sebagian politisi yang ingin ikut memasuki gelandang pertandingan itu.

Baca juga: Rp 108,5 Miliar Terkumpul oleh Tim Kampanye sejak Foto Mugshot Trump Dirilis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Israel Hantam Gedung di Lebanon, 5 Orang Terluka

Serangan Israel Hantam Gedung di Lebanon, 5 Orang Terluka

Global
Presiden Bolivia Kecam Tentara dan Tank Dikerahkan sebagai Upaya Kudeta

Presiden Bolivia Kecam Tentara dan Tank Dikerahkan sebagai Upaya Kudeta

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Tak Saling Kenal | Resesi Seks di Negara Asia

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Tak Saling Kenal | Resesi Seks di Negara Asia

Global
Pencuri Ini Tinggalkan Pesan dan Nomor HP Usai Merampok, Langsung Tertangkap Polisi, Warganet Ketawa

Pencuri Ini Tinggalkan Pesan dan Nomor HP Usai Merampok, Langsung Tertangkap Polisi, Warganet Ketawa

Global
Warga Gaza Tak Saling Kenal Lagi, Warga Kurus karena Kelaparan...

Warga Gaza Tak Saling Kenal Lagi, Warga Kurus karena Kelaparan...

Global
Mengenal 'Diplomasi Panda' China dan Kontroversinya

Mengenal "Diplomasi Panda" China dan Kontroversinya

Internasional
Erdogan Tuduh Barat Dukung Rencana Israel Serang Lebanon

Erdogan Tuduh Barat Dukung Rencana Israel Serang Lebanon

Global
AS Gelontorkan Rp 1,39 Triliun untuk Dukung Pembangunan Perumahan Terjangkau

AS Gelontorkan Rp 1,39 Triliun untuk Dukung Pembangunan Perumahan Terjangkau

Global
Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Internasional
Mark Rutte Resmi Akan Pimpin NATO Gantikan Jens Stoltenberg

Mark Rutte Resmi Akan Pimpin NATO Gantikan Jens Stoltenberg

Global
Pilpres AS 2024: Akahkah Biden Singgung Hukuman Pidana Trump di Panggung Debat?

Pilpres AS 2024: Akahkah Biden Singgung Hukuman Pidana Trump di Panggung Debat?

Global
Rangkuman Hari Ke-853 Serangan Rusia ke Ukraina: Pembicaraan Keanggotaan UE Ukraina-Moldova | Surat Penangkapan Menhan Rusia

Rangkuman Hari Ke-853 Serangan Rusia ke Ukraina: Pembicaraan Keanggotaan UE Ukraina-Moldova | Surat Penangkapan Menhan Rusia

Global
Resesi Seks: Fenomena Penurunan Populasi di Sejumlah Negara Asia

Resesi Seks: Fenomena Penurunan Populasi di Sejumlah Negara Asia

Global
Balas Dendam, Rusia Larang 81 Media Uni Eropa

Balas Dendam, Rusia Larang 81 Media Uni Eropa

Global
Mahkamah Agung Israel Perintahkan Wajib Militer bagi Pria Ultra-Ortodoks

Mahkamah Agung Israel Perintahkan Wajib Militer bagi Pria Ultra-Ortodoks

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com