Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Kompas.com - 12/05/2024, 05:57 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel meminta warga Palestina di lebih banyak wilayah di kota Rafah di selatan Gaza mengungsi dan menuju ke tempat yang mereka sebut sebagai wilayah kemanusiaan di Al-Mawasi pada Sabtu (11/5/2024).

Ini merupakan indikasi lebih lanjut bahwa militer akan meneruskan rencananya melakukan serangan darat ke Rafah.

Militer Israel juga meminta penduduk dan pengungsi di daerah Jabalia di Gaza utara keluar dari wilayah tersebut.

Baca juga: Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Mereka mengatakan akan kembali beroperasi di sana setelah melihat Hamas berusaha mendapatkan kendali atas daerah tersebut.

Dilansir dari Reuters, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 37 warga Palestina, 24 di antaranya berasal dari wilayah tengah Gaza, tewas dalam serangan udara, termasuk di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir.

“Mereka melemparkan brosur ke Rafah dan berkata, dari Rafah ke al-Zawayda aman, orang-orang harus mengungsi ke sana, dan mereka melakukannya, dan apa yang terjadi dengan mereka? Mayat yang terpotong-potong? Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata salah seorang warga, Khitam Al-Khatib.

Dia telah kehilangan setidaknya 10 kerabatnya dalam serangan udara di sebuah rumah keluarga pada Sabtu pagi.

Al-Zawayda adalah kota kecil di Jalur Gaza tengah yang dipenuhi oleh ribuan pengungsi dari seluruh wilayah kantong.

Militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang puluhan sasaran di Gaza selama beberapa hari terakhir.

Pasukan daratnya juga telah melenyapkan sekitar 30 pejuang di Zeitoun.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya tujuh orang di sebuah rumah di kota Beit Lahiya di Jalur Gaza utara, semuanya berasal dari keluarga yang sama.

Warga mengatakan tank Israel telah ditempatkan di kota tersebut.

Di Rafah, di mana kementerian kesehatan mengatakan 16 orang tewas, warga mengatakan bahwa perintah evakuasi baru oleh militer Israel mencakup wilayah di pusat kota.

Tidak ada keraguan bahwa Israel berencana memperluas serangan daratnya di sana.

Baca juga: Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

“Situasinya sangat sulit, orang-orang meninggalkan rumah mereka dengan panik,” kata Khaled, 35, seorang warga lingkungan Shaboura, sebuah daerah di mana perintah baru untuk keluar telah dikeluarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Menengok 'Tempat Paling Menakutkan di Dunia' di Zona Demiliterisasi Korea

Menengok "Tempat Paling Menakutkan di Dunia" di Zona Demiliterisasi Korea

Global
Rangkuman Hari ke-855 Serangan Rusia ke Ukraina: Pakta Keamanan UE-Ukraina | Amnesty International Singgung Rusia

Rangkuman Hari ke-855 Serangan Rusia ke Ukraina: Pakta Keamanan UE-Ukraina | Amnesty International Singgung Rusia

Global
Debat Pilpres AS: Biden Bingung Sendiri, Trump Frontal Menyindir

Debat Pilpres AS: Biden Bingung Sendiri, Trump Frontal Menyindir

Global
Debat Pilpres AS 2024: Biden Sebut Trump Punya Moral seperti Kucing Kampung, Apa Alasannya?

Debat Pilpres AS 2024: Biden Sebut Trump Punya Moral seperti Kucing Kampung, Apa Alasannya?

Global
Debat Pilpres AS 2024: Trump Sebut Biden Telah Jadi seperti Orang Palestina

Debat Pilpres AS 2024: Trump Sebut Biden Telah Jadi seperti Orang Palestina

Global
Oklahoma Perintahkan Sekolah-sekolah Ajarkan Alkitab di Tiap Ruang Kelas

Oklahoma Perintahkan Sekolah-sekolah Ajarkan Alkitab di Tiap Ruang Kelas

Global
Demonstran Antipemerintah Israel Berkumpul di Rumah Netanyahu

Demonstran Antipemerintah Israel Berkumpul di Rumah Netanyahu

Global
Debat Perdana Pilpres AS 2024 Dimulai, Biden dan Trump Tak Berjabat Tangan

Debat Perdana Pilpres AS 2024 Dimulai, Biden dan Trump Tak Berjabat Tangan

Global
Debat Perdana Pilpres AS 2024: Peserta, Jam, Aturan, dan Cara Menonton

Debat Perdana Pilpres AS 2024: Peserta, Jam, Aturan, dan Cara Menonton

Global
Wartawan Gedung Putih Dilarang Memasuki Ruang Debat Biden-Trump

Wartawan Gedung Putih Dilarang Memasuki Ruang Debat Biden-Trump

Global
Pilpres AS 2024: Beda Pandangan Biden dan Trump soal Kebijakan Ukraina

Pilpres AS 2024: Beda Pandangan Biden dan Trump soal Kebijakan Ukraina

Global
[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

Global
Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Global
Ilmuwan Sebut Makanan Ultra-Olahan Perlu Label Bahaya Seperti Rokok

Ilmuwan Sebut Makanan Ultra-Olahan Perlu Label Bahaya Seperti Rokok

Global
Sebabkan Halusinasi, Produk Permen Karet Ini Ditarik dari Australia

Sebabkan Halusinasi, Produk Permen Karet Ini Ditarik dari Australia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com