Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Kompas.com - 01/06/2024, 06:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden pada Jumat (31/5/2024) mengatakan, Israel telah menawarkan usulan gencatan senjata Gaza baru sebagai imbalan atas pembebasan sandera.

Ia pun menyerukan kepada Hamas untuk menyetujui tawaran baru tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah cara terbaik untuk mengakhiri konflik.

“Sudah waktunya perang ini berakhir dan hari berikutnya dimulai,” kata Biden, yang berada di bawah tekanan menjelang pemilu untuk menghentikan konflik Gaza yang kini telah memasuki bulan kedelapan.

Baca juga: Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Pembicaraan yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan pihak-pihak lain untuk mengatur gencatan senjata antara Israel dan  Hamas dalam perang Gaza telah berulang kali macet.

Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain atas kurangnya kemajuan.

Usulan baru gencatan senjata di Gaza ini muncul setelah Israel menghadapi tekanan baru dari dunia internasional usai mengintensifkan serangan ke Rafah, tempat jutaan pengungsi berlindung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netantahu juga mendapat tekanan di dalam negeri untuk membebaskan para sandera dari tangan Hamas.

Kantor PM Netanyahu pada Jumat mengatakan, Israel telah memberi wewenang kepada para negosiator untuk menyajikan kesepakatan gencatan senjata Gaza setelah Biden mengungkapkan rencana gencatan senjata tersebut.

Isi usulan gencatan baru dari Israel yang diumumkan Biden

Usulan gencatan senjata baru dari Israel yang diumumkanBiden terdiri dari tiga fase.

Sebagaimana dilansir Reuters, usulan itu berbeda dari proposal sebelumnya karena gencatan senjata akan terus berlanjut ketika kedua belah pihak melewati ketiganya.

Pada fase pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu.

Baca juga: Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Pada fase ini, pasukan Israel akan menarik diri dari pusat-pusat populasi Gaza, dan para sandera, termasuk para lansia dan perempuan, akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.

Sementara, Biden mengatakan, warga sipil Palestina akan kembali ke Gaza, termasuk Gaza utara, dan 600 truk akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza setiap hari.

Pada fase kedua, Hamas dan Israel akan merundingkan syarat-syarat untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.

“Gencatan senjata masih akan terus berlanjut selama negosiasi masih berlangsung,” kata presiden, sebuah perkembangan baru.

Sedangkan, fase ketiga akan mencakup rencana rekonstruksi besar-besaran untuk Gaza.

Menurut Biden, usulan tersebut telah disampaikan kepada Hamas oleh Qatar.

Presiden AS itu menyerukan kepada pihak-pihak di Israel yang mendorong perang “tanpa batas waktu” untuk mengubah pikiran mereka.

Baca juga: Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

“Saya tahu ada pihak-pihak di Israel yang tidak setuju dengan rencana ini. Dan akan menyerukan agar perang dilanjutkan tanpa batas waktu. Beberapa bahkan berada dalam koalisi pemerintah. Mereka telah membuatnya jelas. Mereka ingin menduduki Gaza. Mereka ingin terus berperang selama bertahun-tahun dan sandera bukanlah prioritas bagi mereka. Nah, saya telah mendesak para pemimpin di Israel untuk mendukung kesepakatan ini, terlepas dari tekanan apa pun yang datang,” kata Biden.

“Sebagai seseorang yang memiliki komitmen seumur hidup terhadap Israel, sebagai satu-satunya presiden Amerika yang pernah pergi ke Israel pada saat perang, sebagai seseorang yang baru saja mengirim pasukan AS untuk secara langsung membela Israel saat diserang oleh Iran, saya meminta Anda untuk mundur selangkah, pikirkan apa yang akan terjadi jika momen ini hilang,” katanya.

“Kita tidak boleh kehilangan momen ini," tambah Biden.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Utang Rp 120 Juta Untuk Gelar Pesta Pernikahan, Pemuda Ini Menyesal

Utang Rp 120 Juta Untuk Gelar Pesta Pernikahan, Pemuda Ini Menyesal

Global
Boeing Mengaku Bersalah Terkait Kecelakaan Lion Air pada 2018

Boeing Mengaku Bersalah Terkait Kecelakaan Lion Air pada 2018

Global
3 Warga Gaza Tewas Ditembak Pasukan Israel Tak Lama Usai Dibebaskan, Tangan Masih Diborgol

3 Warga Gaza Tewas Ditembak Pasukan Israel Tak Lama Usai Dibebaskan, Tangan Masih Diborgol

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 24 Orang di Ukraina dan Hancurkan RS Anak di Kyiv

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 24 Orang di Ukraina dan Hancurkan RS Anak di Kyiv

Global
Saat Eropa Bergerak ke Kanan, Mengapa Partai Kiri Menang Telak di Inggris?

Saat Eropa Bergerak ke Kanan, Mengapa Partai Kiri Menang Telak di Inggris?

Internasional
Hujan Deras di India Ganggu Transportasi dan Paksa Sekolah-sekolah Libur

Hujan Deras di India Ganggu Transportasi dan Paksa Sekolah-sekolah Libur

Global
Justin Bieber Tampil di Pesta Pranikah Anak Miliader India Mukesh Ambani

Justin Bieber Tampil di Pesta Pranikah Anak Miliader India Mukesh Ambani

Global
Mobil Tabrak Ranjau Rusia di Ukraina, 5 Orang Tewas

Mobil Tabrak Ranjau Rusia di Ukraina, 5 Orang Tewas

Global
Hezbollah Luncurkan Serangan Udara Terbesar, Targetkan Pangkalan Intelijen Militer Israel

Hezbollah Luncurkan Serangan Udara Terbesar, Targetkan Pangkalan Intelijen Militer Israel

Global
Singapura Resmi Izinkan Konsumsi 16 Spesies Serangga, Termasuk Kepompong Ulat Sutra

Singapura Resmi Izinkan Konsumsi 16 Spesies Serangga, Termasuk Kepompong Ulat Sutra

Global
Pemerintah Korea Selatan Tak Akan Menghukum Dokter yang Mogok

Pemerintah Korea Selatan Tak Akan Menghukum Dokter yang Mogok

Global
Seekor Harimau Malaya Mati Tertabrak Mobil di Jalan Tol

Seekor Harimau Malaya Mati Tertabrak Mobil di Jalan Tol

Global
Telegraph Rock Brasil, Tempat Wisata Terkenal yang Tampak Berbahaya

Telegraph Rock Brasil, Tempat Wisata Terkenal yang Tampak Berbahaya

Global
Kubu Sayap Kiri Perancis Unggul, Parlemen Justru Temui Jalan Buntu

Kubu Sayap Kiri Perancis Unggul, Parlemen Justru Temui Jalan Buntu

Global
Filipina Sebut Beijing Tempatkan Kapal Monster di Laut China Selatan

Filipina Sebut Beijing Tempatkan Kapal Monster di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com