Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Kompas.com - 08/06/2024, 06:51 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Israel kembali menyerang sebuah sekolah di Jalur Gaza yang mereka klaim digunakan sebagai markas Hamas.

Militer Israel mengaku pasukannya pada Jumat (7/6/2024) menyerang sebuah sekolah yang dikelola PBB di seputaran Kota Gaza.

Militer mengatakan, serangan tersebut menargetkan pasukan Hamas yang beroperasi dari sebuah kontainer di lokasi sekolah yang dioperasikan oleh Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di kamp pengungsi Al-Shati, Gaza utara.

Baca juga: Ada Senjata AS di Balik Serangan Israel ke Sekolah di Gaza yang Tewaskan 14 Anak

Itu menjadi fasilitas pendidikan kedua yang diserang Israel dalam waktu dua hari.

Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas melaporkan sebuah pesawat Israel telah menargetkan sekolah tersebut. Serangan disebut menewaskan tiga orang dan melukai tujuh orang lainnya.

Sebelumnya, pada Kamis (6/6/2024), sebuah serangan Israel menghantam sekolah UNRWA lainnya, di Gaza tengah. Serangan tersebut dilaporkan sampai menewaskan 37 orang.

UNRWA telah menjadi kunci operasi bantuan di Jalur Gaza yang terkepung selama perang delapan bulan antara Israel dan Hamas. Fasilitas-fasilitas milik mereka telah berubah menjadi tempat penampungan bagi warga sipil yang mengungsi.

Sebagaimana dilansir AFP, Militer Israel telah berulang kali menuduh Hamas dan militan Gaza lainnya bersembunyi di sekolah-sekolah dan rumah sakit, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok tersebut.

Tanggapan Hamas

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mendesak dilakukannya investigasi internasional “atas kejahatan ini” dan menuntut pertanggungjawaban dan hukuman bagi para pemimpin Israel.

Banyak gedung UNRWA yang memiliki cukup ruang untuk menampung banyak orang, dan warga Gaza berlindung di sana karena mengira bahwa fasilitas-fasilitas PBB relatif aman dari pengeboman.

Baca juga: AS Desak Israel Transparan atas Serangan Sekolah di Gaza

Namun, juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada AFP pada Jumat, bahwa lebih dari 180 fasilitas UNRWA, di antaranya banyak tempat penampungan bagi para pengungsi, telah dihantam sejak perang dimulai.

“Akibatnya, lebih dari 440 orang telah terbunuh ketika berlindung di bawah bendera PBB,” katanya.

Touma menyampaikan, UNRWA berbagi koordinat semua bangunannya di Gaza dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik, termasuk tentara Israel.

Perang di Gaza pecah setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian 1.194 orang menurut penghitungan berdasarkan angka-angka resmi Israel.

Sementara, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 36.731 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Serangan Israel Hantam Gedung di Lebanon, 5 Orang Terluka

Serangan Israel Hantam Gedung di Lebanon, 5 Orang Terluka

Global
Presiden Bolivia Kecam Tentara dan Tank Dikerahkan sebagai Upaya Kudeta

Presiden Bolivia Kecam Tentara dan Tank Dikerahkan sebagai Upaya Kudeta

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Tak Saling Kenal | Resesi Seks di Negara Asia

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Tak Saling Kenal | Resesi Seks di Negara Asia

Global
Pencuri Ini Tinggalkan Pesan dan Nomor HP Usai Merampok, Langsung Tertangkap Polisi, Warganet Ketawa

Pencuri Ini Tinggalkan Pesan dan Nomor HP Usai Merampok, Langsung Tertangkap Polisi, Warganet Ketawa

Global
Warga Gaza Tak Saling Kenal Lagi, Warga Kurus karena Kelaparan...

Warga Gaza Tak Saling Kenal Lagi, Warga Kurus karena Kelaparan...

Global
Mengenal 'Diplomasi Panda' China dan Kontroversinya

Mengenal "Diplomasi Panda" China dan Kontroversinya

Internasional
Erdogan Tuduh Barat Dukung Rencana Israel Serang Lebanon

Erdogan Tuduh Barat Dukung Rencana Israel Serang Lebanon

Global
AS Gelontorkan Rp 1,39 Triliun untuk Dukung Pembangunan Perumahan Terjangkau

AS Gelontorkan Rp 1,39 Triliun untuk Dukung Pembangunan Perumahan Terjangkau

Global
Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Internasional
Mark Rutte Resmi Akan Pimpin NATO Gantikan Jens Stoltenberg

Mark Rutte Resmi Akan Pimpin NATO Gantikan Jens Stoltenberg

Global
Pilpres AS 2024: Akahkah Biden Singgung Hukuman Pidana Trump di Panggung Debat?

Pilpres AS 2024: Akahkah Biden Singgung Hukuman Pidana Trump di Panggung Debat?

Global
Rangkuman Hari Ke-853 Serangan Rusia ke Ukraina: Pembicaraan Keanggotaan UE Ukraina-Moldova | Surat Penangkapan Menhan Rusia

Rangkuman Hari Ke-853 Serangan Rusia ke Ukraina: Pembicaraan Keanggotaan UE Ukraina-Moldova | Surat Penangkapan Menhan Rusia

Global
Resesi Seks: Fenomena Penurunan Populasi di Sejumlah Negara Asia

Resesi Seks: Fenomena Penurunan Populasi di Sejumlah Negara Asia

Global
Balas Dendam, Rusia Larang 81 Media Uni Eropa

Balas Dendam, Rusia Larang 81 Media Uni Eropa

Global
Mahkamah Agung Israel Perintahkan Wajib Militer bagi Pria Ultra-Ortodoks

Mahkamah Agung Israel Perintahkan Wajib Militer bagi Pria Ultra-Ortodoks

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com