Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Israel di Klinik Tewaskan Pejabat Kesehatan Gaza

Kompas.com - 24/06/2024, 16:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

GAZA, KOMPAS.com - Sebuah klinik medis di Kota Gaza mendapat serangan udara dari Israel. Akibatnya, direktur Ambulans dan Departemen Darurat Gaza tewas.

Meski demikian, militer Israel berpendapat bahwa serangan itu telah menewaskan seorang komandan senior bersenjata Hamas.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pembunuhan Hani al-Jaafarawi membuat jumlah staf medis yang tewas akibat tembakan Israel sejak 7 Oktober 2023 menjadi 500 orang. Setidaknya 300 orang lainnya sejauh ini telah ditahan.

Baca juga: Dermaga Terapung di Gaza Rapuh karena Ganasnya Laut

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan Mohammad Salah, yang dikatakan bertanggung jawab mengembangkan persenjataan Hamas.

"Salah adalah bagian dari proyek pengembangan persenjataan strategis bagi organisasi Hamas, dan dia memimpin sejumlah pasukan Hamas yang berupaya mengembangkan senjata," terang militer Israel, dikutip dari Reuters pada Senin (24/6/202).

Lebih dari delapan bulan setelah pertempuran terjadi, mediasi internasional yang didukung oleh Amerika Serikat sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Hamas mengatakan perjanjian apa pun harus mengakhiri perang, sementara Israel mengatakan mereka hanya akan menyetujui penghentian sementara pertempuran sampai Hamas dilenyapkan.

Di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, pasukan Israel yang menguasai bagian timur, selatan, dan tengah kota melancarkan serangan ke wilayah barat dan utara, kata warga, menggambarkan pertempuran sengit.

Pada hari Minggu, warga mengatakan tank-tank Israel telah maju ke tepi kamp pengungsi Mawasi di barat laut Rafah.

Mereka memaksa banyak keluarga meninggalkan wilayah utara menuju Khan Younis dan Deir Al-Balah di Gaza tengah, satu-satunya kota di Gaza.

"Situasi di Tel Al-Sultan, di Rafah barat, masih sangat berbahaya. Drone dan penembak jitu Israel memburu orang-orang yang mencoba memeriksa rumah mereka, dan tank terus mengambil alih wilayah pengawasan Al-Mawasi lebih jauh ke barat," kata Bassam, penduduk Rafah.

Netanyahu mengatakan fase pertempuran sengit melawan Hamas akan berakhir "segera", namun perang tersebut tidak akan berakhir sampai kelompok Hamas tersebut tidak lagi menguasai daerah kantong Palestina.

Baca juga: Pabrik Baterai di Korea Selatan Terbakar, 20 Orang Tewas

Dalam sebuah wawancara dengan saluran 14 Israel, ia mengatakan pasukan yang berbasis di Gaza akan dibebaskan untuk bergerak ke utara.

Di mana Israel telah memperingatkan potensi perang besar-besaran melawan gerakan Hezbollah Lebanon, yang telah melanda wilayah perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Debat Pilpres AS 2024: Beda Kata Biden dan Trump soal Perang Gaza, Invasi Rusia, hingga Hak Aborsi

Debat Pilpres AS 2024: Beda Kata Biden dan Trump soal Perang Gaza, Invasi Rusia, hingga Hak Aborsi

Global
Atap Bandara New Delhi India Ambruk, 1 Orang Tewas, Penerbangan Dibatalkan

Atap Bandara New Delhi India Ambruk, 1 Orang Tewas, Penerbangan Dibatalkan

Global
Menengok 'Tempat Paling Menakutkan di Dunia' di Zona Demiliterisasi Korea

Menengok "Tempat Paling Menakutkan di Dunia" di Zona Demiliterisasi Korea

Global
Rangkuman Hari ke-855 Serangan Rusia ke Ukraina: Pakta Keamanan UE-Ukraina | Amnesty International Singgung Rusia

Rangkuman Hari ke-855 Serangan Rusia ke Ukraina: Pakta Keamanan UE-Ukraina | Amnesty International Singgung Rusia

Global
Debat Pilpres AS: Biden Bingung Sendiri, Trump Frontal Menyindir

Debat Pilpres AS: Biden Bingung Sendiri, Trump Frontal Menyindir

Global
Debat Pilpres AS 2024: Biden Sebut Trump Punya Moral seperti Kucing Kampung, Apa Alasannya?

Debat Pilpres AS 2024: Biden Sebut Trump Punya Moral seperti Kucing Kampung, Apa Alasannya?

Global
Debat Pilpres AS 2024: Trump Sebut Biden Telah Jadi seperti Orang Palestina

Debat Pilpres AS 2024: Trump Sebut Biden Telah Jadi seperti Orang Palestina

Global
Oklahoma Perintahkan Sekolah-sekolah Ajarkan Alkitab di Tiap Ruang Kelas

Oklahoma Perintahkan Sekolah-sekolah Ajarkan Alkitab di Tiap Ruang Kelas

Global
Demonstran Antipemerintah Israel Berkumpul di Rumah Netanyahu

Demonstran Antipemerintah Israel Berkumpul di Rumah Netanyahu

Global
Debat Perdana Pilpres AS 2024 Dimulai, Biden dan Trump Tak Berjabat Tangan

Debat Perdana Pilpres AS 2024 Dimulai, Biden dan Trump Tak Berjabat Tangan

Global
Debat Perdana Pilpres AS 2024: Peserta, Jam, Aturan, dan Cara Menonton

Debat Perdana Pilpres AS 2024: Peserta, Jam, Aturan, dan Cara Menonton

Global
Wartawan Gedung Putih Dilarang Memasuki Ruang Debat Biden-Trump

Wartawan Gedung Putih Dilarang Memasuki Ruang Debat Biden-Trump

Global
Pilpres AS 2024: Beda Pandangan Biden dan Trump soal Kebijakan Ukraina

Pilpres AS 2024: Beda Pandangan Biden dan Trump soal Kebijakan Ukraina

Global
[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

[POPULER GLOBAL] India Diduga Mengekspor Roket ke Israel | Korsel Hentikan Operasi Produksi Baterai Lithium

Global
Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Jelang Debat Perdana Biden Versus Trump, 2 Kandidat Tertua Pilpres AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com