WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para pendukung Presiden AS Joe Biden berharap debat pada Kamis malam (27/6/2024) akan menghapus kekhawatiran bahwa petahana berusia 81 tahun itu sudah terlalu tua untuk menjalani masa jabatan berikutnya.
Namun, suaranya yang serak dan penampilannya yang terkadang tentatif saat menghadapi saingannya dari Partai Republik, Donald Trump, justru menimbulkan kekhawatiran sebaliknya.
Biden dan Trump, yang berusia 78 tahun, sama-sama menghadapi kekhawatiran tentang usia dan kebugaran mereka menjelang pemilu 5 November.
Baca juga: Debat Pilpres AS 2024: Biden Sebut Trump Punya Moral seperti Kucing Kampung, Apa Alasannya?
Namun, hal itu tampaknya lebih membebani Biden.
Dilansir dari Reuters, saat debat, dengan suara serak karena flu, Biden terburu-buru menyampaikan beberapa poin pembicaraannya di panggung debat, tersandung pada beberapa jawaban dan tertinggal pada poin lainnya.
Sekitar setengah jalan melalui debat, seorang ahli strategi Demokrat yang bekerja pada kampanye 2020 Biden menyebut hal itu sebagai "bencana".
Trump melepaskan rentetan kritik frontal termasuk kebohongan yang sudah usang seperti migran yang melakukan gelombang kejahatan dan bahwa Demokrat mendukung pembunuhan bayi.
Di awal debat, Biden berhenti sejenak ketika ia menyampaikan pendapatnya mengenai Medicare dan reformasi pajak dan terlihat kehilangan arah.
"Reformasi pajak akan menghasilkan uang untuk membantu memperkuat sistem perawatan kesehatan kita, memastikan bahwa kita dapat membuat setiap orang memenuhi syarat untuk mendapatkan perawatan kesehatan seperti yang dapat saya lakukan dengan Covif-19. Maafkan saya, dalam menangani semua hal yang harus kami lakukan," kata Biden, lalu berhenti sejenak. "Kami akhirnya mengalahkan Medicare."
Trump frontal menyindir Biden karena tidak koheren, dengan mengatakan: "Saya benar-benar tidak tahu apa yang dia katakan di akhir kalimat itu. Saya rasa dia tidak tahu apa yang dia katakan."
Baca juga: Debat Pilpres AS 2024: Trump Sebut Biden Telah Jadi seperti Orang Palestina
"Biden tidak berbicara dengan cara yang terukur, dan terlihat seperti sedang mencari-cari kata," ujar Ray La Raja, seorang profesor ilmu politik di University of Massachusetts Amherst.
Menjelang debat, Biden membatasi dirinya selama hampir satu minggu dalam "kamp debat" dengan para penasihat utama di tempat peristirahatan presiden Camp David di pegunungan Maryland barat.
Hal ini seolah jadi indikasi betapa pentingnya debat pada Kamis malam. Tapi, penampilan Biden seolah antiklimaks.
Baca juga: Debat Perdana Pilpres AS 2024 Dimulai, Biden dan Trump Tak Berjabat Tangan
"Trump adalah Trump, setiap kata yang keluar dari mulutnya adalah omong kosong. Tapi Biden terdengar tua. Dan kalah. Dan itu akan menjadi lebih penting dari apapun. Sejauh ini, ini adalah mimpi buruk bagi Biden," kata Joe Walsh, mantan calon presiden dari Partai Republik tahun 2020 yang telah mengkritik Trump, dalam platform X.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.