NEW YORK, KOMPAS.com - Seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun tewas ditembak polisi di negara bagian New York pada Jumat (28) malam.
Penembakan terjadi usai dua pemuda dihentikan oleh petugas yang sedang menyelidiki perampokan di Utica sekitar 386 km barat laut Manhattan.
Kedua pemuda awalnya didekati petugas polisi lantaran cocok dengan deskripsi tersangka perampokan.
Baca juga: Pria Bersenjata Serang di Upacara Pernikahan, 1 Tewas 5 Terluka
"Salah satu dari mereka berlari sebelum menodongkan sesuatu yang tampak seperti pistol ke arah petugas," kata kepala polisi Utica Mark Williams dikutip dari Sky News pada Minggu (30/6/2024).
Video di media sosial menunjukkan anak laki-laki itu dikejar oleh petugas yang menjatuhkannya hingga terjatuh.
Dua petugas lagi mengejar mereka, setelah itu terdengar suara tembakan. "Ya Tuhan, dia baru saja menembaknya," kata seorang pengamat.
Anak laki-laki itu terkena tembakan di bagian dada setelah salah satu petugas melepaskan satu tembakan ke arahnya, kata Williams.
Remaja tersebut yang dalam laporan lokal disebut sebagai seorang pengungsi dari Myanmar diberi pertolongan pertama di tempat kejadian tetapi kemudian meninggal di rumah sakit.
Baca juga: 2 Desa di Ukraina Timur Direbut Rusia
"Petugas menemukan replika pistol Glock 17 Gen 5 dengan magasin yang bisa dilepas," kata Williams.
"Pistol itu memiliki tanda Glock, tanda tangan, magasin yang bisa dilepas, dan nomor seri," kata juru bicara polisi Letnan Michael Curley.
Senjata itu dalam semua aspek merupakan senjata api yang tampak realistis.
Departemen Kepolisian Utica mengatakan doa yang tulus ditujukan kepada keluarga korban.
"Kami akan terus bersikap transparan dan dapat diakses oleh keluarga dan komunitas selama proses ini berlanjut," kata departemen tersebut melalui Facebook.
Polisi yang terlibat diidentifikasi sebagai Patrick Husnay, Bryce Patterson dan Andrew Citriniti, yang telah diberi cuti administratif dengan gaji.
"Petugas Husnay adalah petugas yang menembakkan senjata tugasnya, menyerang remaja tersebut," kata departemen tersebut.
"Seperti yang akan diilustrasikan dalam rekaman kamera yang dikenakan di tubuh (BWC), ketika petugas bertanya dan hendak menggeledah Nyah Mway, dia langsung melarikan diri dengan berjalan kaki," tambahnya.
Baca juga: Serangan Rusia Tewaskan 11 Orang, Ukraina Butuh Sistem Pertahanan Udara
Saat melarikan diri, korban mengeluarkan replika senjata Glock dari depan tubuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.