Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] Rumah Subsidi Tak Dihuni, Problem Klasik di Kota-kota Besar

Kompas.com - 23/06/2024, 08:04 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena rumah subsidi di Villa Kencana Cikarang yang tidak dihuni pemiliknya cukup menyita perhatian akhir-akhir ini.

Hal itu tentu berseberangan dengan tujuan adanya rumah subsidi, yakni membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa memiliki rumah.

Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya mengatakan, secara umum persoalan rumah subsidi yang tidak dihuni pemiliknya bukan hal baru.

"Ini problem (masalah) klasik, khususnya yang di kota-kota besar. Karena, harga rumah subsidi yang dipatok pemerintah, kompleks-kompleks yang tumbuh makin ke pinggir-pinggir karena mencari harga tanah yang murah," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2024).

Ini menjadi artikel terpopuler dalam kanal Properti Kompas.com, Minggu (23/6/2024).

Lantas, faktor apa yang membuat rumah subsidi tidak dihuni? Penjelasan selengkapnya ada di sini Rumah Subsidi Tak Dihuni, Problem Klasik di Kota-kota Besar

Akibat pengemudi yang mengantuk menyebabkan kecelakaan di KM 405+200 arah Semarang Ruas Jalan Tol Batang-Semarang pada Sabtu (22/6/2024) pukul 07.57 WIB.

Setelah mendapatkan informasi, petugas segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penanganan.

Insiden ini melibatkan dua kendaraan Truk Tronton (KR1) dan Pajero Sport (KR2) dengan kronologis yang bermula KR2 melaju dari arah Barat menuju Timur di lajur 1.

Lalu, bagaimana selengkapnya?

Anda bisa membacanya di sini Pengemudi Ngantuk Sebabkan Kecelakaan di Tol Batang-Semarang

Dana abadi untuk sektor perumahan telah diusulkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Haryo Bekti Martoyoedo pun membeberkan alasan diusulkannya gagasan baru ini.

"Kenapa kami sampai mengusulkan ini? Jadi, kita punya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), kita dulu punya program Subsidi Selising Bunga (SSB), kita punya BP2BT, nah dari pengalaman-pengalaman ini coba kita rangkum. Sehingga, kita bisa memberikan satu ide, satu gagasan," kata dia dalam media briefing di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Alasan lainnya bisa Anda ketahui lewat tautan ini Terkuak, Alasan Pemerintah Usulkan Dana Abadi Perumahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com