Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pasien BPJS yang Meninggal di Selasar Rumah Sakit Sempat Bersihkan Kamar Rawat Sendiri

Kompas.com - 11/02/2020, 21:43 WIB
Tri Purna Jaya,
Dony Aprian

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Keluarga pasien yang meninggal di selasar Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Lampung kecewa dengan penanganan rumah sakit plat merah tersebut.

Pasalnya, pihak RSAM tidak sigap menangani anak mereka, M Rezky Mediansori (21) yang saat tiba sudah dalam kondisi kritis dengan tubuh kejang-kejang dan panas tinggi.

Orangtua Rezky, Lilik Ansori mengatakan, anaknya didiagnosa demam berdarah saat dirujuk dari RS Bob Bazar Lampung Selatan.

“Namanya gawat darurat, harusnya sigap. Anak saya ini butuh penanganan khusus. Karena di RS Kalianda (RS Bob Bazar) itu masuk IGD, di Abdul Moeloek juga masuk IGD,” kata Lilik saat ditemui di rumahnya di Dusun Pasar Senin Baru, Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Viral Pasien BPJS RS di Lampung Meninggal di Selasar, Diduga Ditelantarkan

Lilik mengatakan, Rezky masuk ke IGD RSAM pada Minggu (9/2/2020) pukul 06.00 WIB tapi tidak langsung ditangani oleh dokter.

“Padahal sudah ada keterangannya anak saya ini demam berdarah. Saya tanya mana dokternya, kata perawat baru datang jam lima sore,” kata Lilik.

Kemudian pukul 22.00 WIB, setelah diperiksa dan konsultasi dengan dokter Riki, anaknya dipindahkan ke ruangan rawat.

“Namun, bukan ruangan penyakit dalam, tapi di ruangan penitipan, di ruang penyakit syaraf,” kata Lilik.

Di ruangan penitipan, kondisi Rezky yang kejang dan menjerit-jerit ternyata menggangu pasien lain sehingga dipindahkan ke kamar lain.

“(Kamar) masih berantakan. Ya kami sadar diri, namanya pasien BPJS kelas 3, kami bersihin sendiri,” kata Lilik.

Baca juga: 4 Rumah Sakit di Sumbar Bakal Tak Layani Pasien BPJS

Hingga Senin (10/2/2020) pukul 14.00 WIB, dokter yang menangani mengatakan Rezky harus dirawat di ruang rawat khusus penyakit dalam.

“Udah tau ini penyakit dalam, kenapa nggak dari kemarin? Kenapa jadi pembiaran? Nunggu kayak gini (kritis) baru dipindahkan?” kata Lilik.

Lilik makin kecewa setelah Rezky dibawa ke ruang penyakit dalam.

“Mau masuk kamar ini penuh, kamar itu penuh, ternyata belum disiapkan, masih dicari-cari? Kayak dipingpong cari ruangan,” kata Lilik.

Sementara itu, Direktur Pelayanan RSAM Pad Dilangga membantah tuduhan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com