Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2024, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Hewan memiliki ekor dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Tentunya, bagi hewan, ekor merupakan bagian tubuh yang sangat penting.

Namun, bagaimana jadinya jika manusia yang memiliki ekor? Bagaimana ekor akan mengubah kehidupan kita sehari-hari?

Seandainya manusia punya ekor...

Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi dengan spina bifida, suatu kondisi di mana bayi dilahirkan dengan celah di tulang belakang atau tulang ekor yang tidak teratur, mungkin memiliki sisa “pseudotail.”

Pertumbuhan daging ini sering kali mengandung otot, jaringan ikat, dan pembuluh darah, tetapi tidak berisi tulang atau tulang rawan.

Meski demikian, organ itu tidak berfungsi dan biasanya dikeluarkan segera setelah lahir.

Baca juga: Mengapa Beberapa Bayi Dilahirkan dengan Ekor?

Sementara itu, jika meninjau evolusi manusia, nenek moyang primata memang memiliki semacam ekor.

Ekor menghilang dalam garis keturunan langsung manusia sekitar 25 juta tahun yang lalu, ketika kera besar berpisah dari monyet.

Nenek moyang manusia mungkin telah "membuang" anggota badan itu untuk menghemat energi dan kalori karena mereka mengembangkan keseimbangan bipedal yang lebih baik. Namun, tentu saja, primata berekor masih ada hingga saat ini.

Kerabat berekor terdekat manusia yang masih hidup adalah kelompok yang disebut monyet "Dunia Lama", yang hidup di Afrika, Asia, dan Eropa selatan, seperti babun dan makaka, yang menggunakan ekor untuk keseimbangan.

Tak satu pun dari mereka memiliki ekor yang berfungsi lain, misalnya untuk memegang benda l.

Jadi, ekor manusia, jika ada, mungkin juga tidak bisa memegang. Namun, itu tidak berarti ekor manusia tidak berguna.

Ekor yang panjang dan berbulu seperti ekor monyet dapat berguna untuk membungkus tubuh kita agar tetap hangat, seperti syal bawaan.

Dan jika manusia berevolusi untuk berhibernasi selama musim dingin, ekor dapat berguna sebagai sistem penyimpanan lemak (strategi yang digunakan oleh beberapa mamalia non-primata, seperti berang-berang).

Baca juga: Apa Fungsi Ekor pada Anjing?

Namun, jika manusia memiliki ekor, mungkin sulit untuk menghindari cedera pada ekor kita secara tidak sengaja saat menjalani kehidupan sehari-hari.

Seperti yang diketahui, ekor yang panjang rentan terinjak atau terjepit secara tidak sengaja. Sementara itu, ekor yang pendek bisa menyulitkan duduk di kursi tanpa beberapa modifikasi.

Kemudian, mengingat dorongan manusia untuk mempercantik diri, ekor dapat membuka sejumlah kemungkinan mode baru, seperti cincin ekor dan penghangat ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Manfaat Minum Kopi Sebelum Tidur Siang

Ilmuwan Ungkap Manfaat Minum Kopi Sebelum Tidur Siang

Oh Begitu
Berapa Usia Planet Tertua di Tata Surya?

Berapa Usia Planet Tertua di Tata Surya?

Oh Begitu
Berapa Jumlah Mata Laba-laba?

Berapa Jumlah Mata Laba-laba?

Oh Begitu
Cerita Astronot saat Berjalan di Bulan, Seperti Apa Rasanya?

Cerita Astronot saat Berjalan di Bulan, Seperti Apa Rasanya?

Oh Begitu
Apakah Kucing Bisa Tersenyum?

Apakah Kucing Bisa Tersenyum?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Bisa Mengenali Dirinya Sendiri di Cermin?

Hewan Apa yang Bisa Mengenali Dirinya Sendiri di Cermin?

Oh Begitu
3 Manfaat Daging Buah Kelapa untuk Kesehatan

3 Manfaat Daging Buah Kelapa untuk Kesehatan

Oh Begitu
5 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Perlu Diperhatikan

5 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Perlu Diperhatikan

Oh Begitu
Ilmuwan Kembangkan Metode Deteksi Kanker Ovarium Lebih Awal

Ilmuwan Kembangkan Metode Deteksi Kanker Ovarium Lebih Awal

Kita
Ilmuwan Temukan Gundukan Rayap Tertua di Bumi

Ilmuwan Temukan Gundukan Rayap Tertua di Bumi

Fenomena
Mengapa Jeruk Terkadang Terasa Pahit?

Mengapa Jeruk Terkadang Terasa Pahit?

Oh Begitu
Ekspedisi Sisi Jauh Bulan Kembali Dilakukan

Ekspedisi Sisi Jauh Bulan Kembali Dilakukan

Fenomena
Minum dari Botol Plastik Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Minum dari Botol Plastik Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Kita
5 Hewan yang Hidup Secara Berkelompok

5 Hewan yang Hidup Secara Berkelompok

Oh Begitu
Ahli Temukan Kasus Pertama Down Syndrome pada Neanderthal

Ahli Temukan Kasus Pertama Down Syndrome pada Neanderthal

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com