Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Reptil atau binatang melata, dalam bahasa Latin disebut reptans, artinya melata atau merayap.
Adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.
Reptilia adalah tetrapoda, hewan dengan empat tungkai, dan menghasilkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik.
Saat ini, reptil hidup di tiap benua, kecuali Antartika.
Hewan ini tidak hanya hidup di lingkungan yang kering, tetapi juga tinggal di dua alam, yakni air dan darat, atau yang biasa disebut amfibi.
Berikut ciri-ciri reptil:
Baca juga: Buaya, Reptil Besar Pemakan Daging
Ada tiga ordo reptil terbesar dengan jumlah 6.500 spesies, yaitu testudinata (kura-kura dan penyu), squamata (kadal dan ular), dan crocodilia (aligator dan buaya).
Berikut beberapa contoh hewan reptil yang ada di sekitar kita:
Adalah hewan bersisik dan berkaki empat yang termasuk kelas Reptilia dan famili Scincidae.
Nama latin hewan ini adalah Mabouya multifasciata. Banyak dijumpai di area perkebunan atau persawahan.
Ciri-ciri kadal kebun, antara lain tubuhnya tertutup oleh squama (kulit) yang menanduk dan tidak berlendir, memiliki dua pasang kaki yang kuat untuk memanjat, dan bernapas dengan paru-paru (pulmo).
Selain itu, fertilisasi kadal kebun terjadi secara internal, alat kopulasinya berupa sepasang hemipenis, berdarah dingin (poikilotermis), sehingga kadal suka berjemur di bawah terik matahari.
Kadal kebun berkembang biak dengan bertelur (ovipar), dan termasuk karnivora (hewan pemakan daging).
Baca juga: Awal Kehidupan Reptil dan Makhluk Besar di Darat
Bernama latin Varanus komodoensis, merupakan kadal raksasa di dunia yang habitat aslinya berada di kawasan Taman Nasional Komodo, Indonesia.
Habitat komodo liar dapat ditemukan di Kepulauan Komodo, Rinca, Gili Motang, dan Gili Dasami. Komodo termasuk kelas reptilia, famili Varanidae, dan masih berkerabat dengan biawak.
Karakteristik komodo, yakni ukuran tubuh komodo dewasa mencapai dua sampai tiga meter, panjang ekornya sama dengan panjang tubuhnya, dan jumlah gigi komodo sekitar 60 buah.
Air liur komodo banyak mengandung bakteri mematikan, serta lidahnya panjang dan bercabang.
Ukuran tubuh komodo jantan lebih besar dari betina, dan komodo betina memiliki kulit abu-abu gelap.
Komodo merupakan karnivora dan pemburu andal yang dapat memangsa hewan berukuran lebih besar, seperti kerbau, sapi, rusa, dan babi.
Baca juga: Komodo, Hewan Asli Indonesia yang Dilindungi
Kura-kura adalah salah satu hewan dari kelas Reptilia yang banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan. Kura-kura brazil merupakan salah satu jenis kura-kura semi-akuatik dari famili Emydae.
Kura-kura ini memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga membuatnya mudah beradaptasi. Usia kura-kura brazil dapat mencapai 40 tahun.
Perkembangbiakannya dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 20 sampai 45 butir.
Adapun karakter khas dari kura-kura brazil, yaitu ada corak berwarna merah di bagian belakang matanya, dan tubuh berwarna hijau tua dengan garis kuning.
Bagian tempurung (karapas) kura-kura brazil memiliki campuran warna hijau dan kuning, serta pada bagian sela jari kakinya memiliki selaput.
Baca juga: Apakah Kura-Kura Memiliki Gigi?
Penyu hijau (Chelonia mydas) atau yang biasa disebut green turtle, merupakan satwa yang dilindungi dan terancam punah.
Secara taksonomi, Chelonia mydas termasuk ordo Testudinata, dan masih berkerabat dengan kura-kura dan labi-labi.
Ciri-ciri penyu hijau, yaitu bagian karapasnya (tempurung) berbentuk oval dan tidak meruncing di bagian punggungnya, berkepala bulat, serta memiliki sepasang kaki depan dan kaki belakang.
Penyu hijau bernapas dengan paru-paru, hidup di laut, dan mampu bermigrasi dalam jarak jauh sepanjang kawasan Samudra Hindia, Samudra Pasifik , dan Asia Tenggara.
Warna penyu ini bervariasi, ada yang abu-abu atau coklat. Pada karapas reptil ini ada titik lebih gelap atau loreng-loreng. Sementara bagian bawah karapas, umumnya berwarna putih atau kuning.
Penyu mampu menghasilkan telur berjumlah besar. Tiap ekor penyu betina dewasa, dapat menghasilkan 110 butir telur tergantung ukuran tubuhnya.
Baca juga: Bagaimana Bunyi Suara Hewan? Katak, Anjing, Kera, dan Kura-Kura?
Reptil ini bisa dijumpai di perairan tropis dan subtropis. Mayoritas dari mereka berhabitat di daerah perairan dangkal sepanjang pantai dan sekitar pulau.
Di Indonesia, penyu hijau dapat ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Madura.
Ular tikus (Ptyas korros) memiliki sisik seperti kadal sehingga digolongkan dalam kelas Reptilia bersisik. Ular dibedakan dengan reptil lainnya, karena tidak memiliki alat gerak dan lubang telinga.
Reptil ini berukuran tubuh sedang dan agak ramping, berwarna cokelat dengan sisik bagian tepi berwarna hitam, bagian ventral (perut) tubuhnya berwarna putih sampai kekuningan, bagian mata dengan pupil yang besar, sisik halus, serta tidak berbisa.
Umumnya ditemukan di dataran rendah, terutama area persawahan. Aktivitas hariannya dilakukan di pagi atau dini hari. Mangsa ular ini adalah tikus, kadal, katak, dan kodok.
Baca juga: Ciri-ciri Ular Berbisa dan Tidak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.