KOMPAS.com - Sebelum bernama Indonesia, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pernah disebut dengan beberapa nama. Termasuk Nusantara dan Hindia Belanda.
Sebutan Nusantara diberikan oleh para pujangga masa Kerajaan Majapahit kemudian diubah oleh Belanda menjadi Hindia Belanda.
Nama Hindia Belanda ditemukan dalam dokumen VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dari abad ke-17.
Lantas, mengapa dulunya Indonesia disebut sebagai Hindia Belanda?
Baca juga: Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36
Nama Hindia diciptakan oleh Herodotus, ahli sejarah dari Yunani, pada abad ke-5 SM. Kata Hindia sendiri berasal dari bahasa Latin, Indus.
Pada awalnya, kata Indus digunakan oleh orang-orang Romawi untuk menyebut sungai yang mengalir melalui Pakistan, India, dan Tibet, atau sekarang dikenal dengan nama Sungai Indus.
Berawal dari Herodotus, nama Hindia kemudian dipakai oleh orang Yunani kuno dan ahli geografi Eropa untuk menyebut sebagian besar wilayah Asia yang terletak sebelah timur Persia.
Dalam perkembangan selanjutnya, bangsa Eropa mengenal dua wilayah Hindia. Yang pertama adalah Hindia Barat, merujuk pada Kepulauan Karibia yang ditemukan Christopher Columbus, yang semula diyakini sebagai wilayah Hindia (India) yang dikenal sebagai pusat rempah-rempah.
Setelah penemuan Amerika itu, wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai Hindia diubah menjadi Hindia Timur.
Selama masa penjelajahan di abad ke-16, Hindia Timur menjadi istilah yang umum digunakan oleh orang Eropa untuk menyebut wilayah anak benua India atau Asia Selatan, Asia Tenggara, dan pulau-pulau Oseania.
Baca juga: KNIL, Tentara Kerajaan Hindia Belanda
Ketika pertama kali sampai di Kepulauan Nusantara, orang-orang Eropa juga menyebutnya sebagai Hindia Timur.
Ternyata, Kepulauan Nusantara adalah pusat rempah-rempah yang selama bertahun-tahun dicari orang Eropa.
Bangsa Eropa pertama yang mencapai Nusantara adalah orang-orang Portugis, kemudian disusul oleh Spanyol, Inggris, dan Belanda.
Mereka lantas memperebutkan Nusantara yang kaya akan rempah-rempah. Pertarungan itu akhirnya dimenangkan oleh Belanda.
Saat Nusantara berada di bawah kekuasaan Belanda, namanya kemudian diubah menjadi Nederlandsch Indie (Hindia Belanda) atau Nederlandsch Oost-Indie (Hindia Timur Belanda).
Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa wilayah Nusantara menjadi daerah koloni atau jajahan Kerajaan Belanda.
Baca juga: Perguruan Tinggi Zaman Hindia Belanda
Penggunaan nama ini berlangsung cukup lama, mulai dari awal kedatangan Belanda dan terus digunakan selama masa VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Nama Hindia Belanda juga ditemukan dalam dokumen VOC dari abad ke-17.
Ketika VOC bubar pada akhir abad ke-18, nama Hindia Belanda masih dipertahankan dan terus digunakan hingga masa pergerakan nasional.
Setelah itu, mulai terjadi pergolakan nama untuk wilayah jajahan Belanda. Para pejuang kemerdekaan mulai menggunakan nama Indonesia sebagai simbol perjuangan kemerdekaan.
Kendati demikian, nama Hindia Belanda baru benar-benar ditinggalkan setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada 1942.
Referensi: