Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Kompas.com - 22/05/2024, 20:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Kakiali berhasil mengumpulkan pasukan dari berbagai suku di Seram dan menyerang benteng VOC di Hoamoal. Namun, perlawanan ini dapat dipadamkan.

Peperangan secara besar-besaran pecah pada tahun 1634, ketika Gubernur Gijsels dengan armada honginya menyerang penduduk.

Rakyat Hitu melancarkan perlawanan dengan dukungan dari Gimelaha Luhu di Jazirah Hoamoal, Seram Barat, para pejuang Hatuhaha di Pulau Haruku, dan rakyat Iha di Pulau Saparua.

Mereka juga mendapat bantuan dari Makassar dan Ternate.

Baca juga: Apa Kaitan Kebijakan Ekstirpasi dengan Pelayaran Hongi?

Pemerintah Belanda mengirim armada besar dari Batavia (Jakarta), untuk menggempur pejuang Hitu, memaksa mereka mundur ke Gunung Wawani, yang kemudian menjadi markas pertahanan.

Pada 1635, perlawanan rakyat Maluku tersendat karena Kakiali ditangkap melalui tipu daya dalam perundingan dengan VOC dan diasingkan ke Jakarta.

Kemarahan rakyat memuncak setelah Kakiali ditangkap karena ditipu.

Sekutu-sekutu Hitu kemudian bangkit dan mengirim bala bantuan untuk melawan Belanda.

Semasa Kakiali diasingkan, perjuangan rakyat dipimpin oleh anglima Hitu, Patiwani, dengan dibantu oleh Gimelaha Luhu dan Gimelaha Keliato dari benteng Lesiela di Hoamoal.

Pada 1637, Kakiali akhirnya dipulangkan ke Hitu untuk menenangkan rakyat yang semakin bergolak.

Kakiali merupakan pejuang yang tangguh. Setibanya di Hitu, ia segera memproklamasikan persekutuan anti-VOC dan bekerja sama dengan pejuang dari Gowa dan Ternate.

Baca juga: Perang Makassar, Pertempuran Sultan Hasanuddin Melawan VOC

Pertempuran berkobar semakin hebat. Gubernur Jenderal van Diemen, yang tiba bersamaan dengan Kakiali, meminta bantuan Sultan Hamzah dari Ternate untuk melawan Hitu.

Pada 1638, dengan bantuan Portugis dan Gowa, Kakiali melakukan serangan terhadap armada dagang VOC di perairannya.

Serangan serentak dilakukan di Hitu dan Ambon, yang membuat Diemen gusar dan mengirim armada kedua untuk menumpas pemberontakan.

Untuk melawan rakyat, VOC kemudian mengangkat Gubernur Gerard Demmer, tokoh yang keras di kalangan pejabat-pejabat VOC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com