Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Menara Gentala Arasy di Jambi: Sejarah dan Koleksinya

Kompas.com - 03/07/2024, 17:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Menara Gentala Arasy merupakan destinasi wisata sekaligus salah satu ikon Kota Jambi.

Museum Menara Gentala Arasy menyajikan koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan Islam dan budaya Melayu masyarakat Jambi.

Museum ini diresmikan pada 28 Maret 2015 oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI saat itu.

Keunikan Museum Menara Gentala Arasy tidak hanya pada arsitekturnya, yang langsung terhubung dengan Jembatan Gentala Arasy, tetapi juga penamaanya.

Berikut sejarah dan koleksi Museum Menara Gentala Arasy.

Baca juga: Sejarah Museum Simalungun di Pematangsiantar

Sejarah Museum Menara Gentala Arasy

Museum Menara Gentala Arasy didirikan seiring dibangunnya Jembatan Gentala Arasy atas inisiasi Gubernur Jambi.

Gubernur yang merancang dan memberi nama Menara Gentala Arasy adalah Hasan Basri Agus, yang menjabat periode 2010-2015.

Melansir laman Kemdikbud, nama Gentala Arasy adalah singkatan dari tiga kata, yakni genta, tala, dan arasy.

Genta berarti lonceng, tala artinya penyelaras, dan arasy merupakan tempat tertinggi Allah SWT.

Jadi, Gentala Arasy artinya lonceng penyelaras tempat tertinggi Allah SWT.

Selain itu, Gentala Arasy juga bisa menjadi akronim dari Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti.

Kata genah dalam bahasa Melayu Jambi berarti tempat, sedangkan Abdurrahman Sayoeti adalah Gubernur Jambi periode 1989-1999 yang lahir di Jambi Kota Seberang.

Dari situ, Gentala Arasy dapat diartikan pula sebagai tempat lahir Abdurrahman Sayoeti.

Baca juga: Sejarah Museum Tsunami Aceh, Dirancang oleh Ridwan Kamil

Pembangunan museum bertujuan menjaga sejarah Islam di Kota Jambi, serta menjadi bukti perkembangan Islam di Jambi.

Bangunan menara yang dimiliki museum merupakan penanda bahwa Jambi merupakan pusat pendidikan Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com