Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan, mulai dari tinjaun, hingga pernyataan Menteri ATR yang dibantah Presiden.

Hypefast atau house of e-commerce native brands terbesar di Asia Tenggara ini merupakan sebuah aggregator merek yang hadir sejak 2020 lalu. Sebagai aggregator merek, Hypefast membangun layanan digital yang memberdayakan lokal brand dan meningkatkan bisnis dengan menyediakan suntikan dana kepada lokal brand. Serta, menyediakan tim ritel juga ekosistem dan infrastuktur ritel yang terpusat. Hingga saat ini, Hypefast telah berinvestasi sekaligus bermitra dengan 25 brand lokal seperti Nona, Luxcrime, Buiboo, dan masih banyak lagi. Brand-brand lokal tersebut telah memperoleh akses terhadap manufaktur yang sangat efisien dan pasar yang luas dengan tingkat penjualan e-commerce yang cukup tinggi. Hypefast bisa menjadi tempat bagi para pebisnis muda yang ingin mengembangkan bisnisnya. Lalu, bagaimana cara agar bisnis yang kamu miliki dapat bermitra dan mendapatkan dana investasi dari Hypefast? Apa saja tips sukses berbisnis dari Hypefast? Simak obrolan Meylis Maurent bersama Achmad Alkatiri selaku CEO Hypefast dalam program Teman Bisnis di Kompas.com berikut ini. 0:00 Intro 0:45 Gagasan Terciptanya Hypefast 5:06 Kriteria Hypefast dalam Berinvestasi ke Brand Lokal 8:12 Potensi Brand yang akan Menjadi Target Mitra Hypefast 9:40 Cara Mendaftar Menjadi Mitra Hypefast 11:30 Pandangan Hypefast Terhadap Minat Pasar Lokal 14:41 Persaingan Brand Lokal dengan Brand Luar 16:18 Fasilitas yang Diberikan Hypefast ke Mitranya 19:53 Perkembangan Bisnis Lokal Hypefast di Luar Negeri 21:48 Target Bisnis Hypefast di 2022 23:43 Tips & Trick Membangun Bisnis Brand L okal Host: Meylis Maurent Video Editor: Andre Irwanto Videographer: Antonius Aditya Mahendra & M. Hildan Farros Produser: Lusia Kus Anna & Meylis Maurent Kreatif: Niken Monica Desiyanti #temanbisnis #bisnis #hypefast #houseofbrand #houseofecommerce #ecommerce #brandlokal #potensibrandlokal #mitrabisnis #danainvestasi #modalusaha #caramengembangkanbisnislokal #ceohypefast #achmadalkatiri #kompasmoney #akuratterpercaya #jernihmelihatdunia #jernihkanharapan

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang melayani lebih dari 46 juta transaksi setiap harinya, termasuk transaksi dalam pemberian kredit dan debit. Bahkan, angka tersebut diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya. Selain itu, saat pandemi, transaksi perbankan melalui kanal digital BCA justru meningkat pesat. Lalu, bagaimana sistem bisnis pada PT Bank Central Asia (BCA) sehingga bisa berkembang dan beradaptasi dalam keadaan apapun termasuk kemajuan digital dan juga era pandemi? Selain itu, bagaimana agar para pebisnis muda bisa mendapatkan kredit UMKM dari bank BCA? Simak obrolan Meylis Maurent bersama Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk dalam program Teman Bisnis di Kompas.com berikut ini. Sebagai tambahan informasi terkait uang nasabah yang viral kemarin: PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memastikan bahwa permasalahan dengan nasabahnya, Hebbie Agus Kurnia, yang mengaku kehilangan uang tabungannya Rp 135 juta, telah selesai. Hal itu setelah kedua pihak melakukan pertemuan pada Senin (28/3/2022). "Sehubungan dengan adanya keluhan salah satu nasabah di media sosial terkait dugaan kehilangan sejumlah dana via penarikan ATM, dapat kami sampaikan bahwa BCA telah menyelesaikan permasalahan tersebut dengan nasabah," ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Selasa (29/3/2022). Link artikel berita selengkapnya di sini: https://money.kompas.com/read/2022/03/29/071724926/soal-uang-nasabah-hilang-rp-135-juta-bca-permasalahan-sudah-selesai?page=all. 0:00 Intro 0:55 Perjalanan Karier Jahja Setiaatmadja 2:40 Tantangan BCA di Masa Pandemi 8:23 Fenomena KPR pada Anak Muda 10:25 Jumlah Kredit KPR BCA Setiap Bulan 11:09 Penyaluran Kredit UMKM 11:46 Rate Jumlah Penyaluran UMKM 12:53 Pertimbangan BCA dalam Memberikan UMKM 13:58 Tips Agar Diberikan Kredit UMKM 14: 55 Rencana IPO Blu (BCA Digital) 15:35 Inovasi Blu di Masa Depan 17:33 Inovasi BCA di 2022 19:00 Fenomena Satpam BCA yang Viral di Media Sosial 20:06 Tips Berbisnis di Dunia Perbankan 22:08 Syarat Melamar Bekerja di BCA Host: Meylis Maurent Video Editor: Andre Irwanto Videographer: Roderick Adrian Mozes & Maulana Mahardika Produser: Lusia Kus Anna & Meylis Maurent Kreatif: Niken #temanbisnis #bisnis #perbankan #bisnisperbankan #BCA #bankcentralasia #KPR #UMKM #KreditUMKM #Blu #BCADigital #IPO #JahjaSetiaatmadja #satpamBCA #karierBCA #bankkonvensional #bankdigital #kompasmoney #jernihmelihatdunia #akuratterpercaya

Mudik menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang hari raya Idulfitri. Apalagi, sesuai dengan Surat Edaran satgas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022, saat ini pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik. Meskipun kondisi untuk mudik sudah cukup aman, namun tanpa menajemen keuangan yang tepat, mudik justru bisa membuat keuangan menjadi tidak aman. Lalu, bagaimana cara yang tepat mengalokasikan dana untuk mudik dari THR? Bolehkah menggunakan Paylater untuk mudik? Simak obrolan seru bersama Meylis Maurent dan Erlina Juwita, Certified Financial Planner sekaligus Founder Cerdas Keuangan dalam program Generasi Cuan part II, di Kompas.com berikut ini. Host: Meylis Maurent Video Editor: Andre Irwanto Videographer: Antonius Aditya Mahendra & Novan Astono Produser: Lusia Kus Anna & Meylis Maurent Kreatif : Niken Monica Desiyanti #generasicuan #keuanganbulanpuasa #mengelolakeuangan #moneymanagement #puasa #ramadan #hampers #thr #paylater #mudik #keuanganmudik #mengelolathr #danadarurat #erlinajuwita #kompasmoney #akuratterpercaya #jernihmelihatdunia #jernihkanharapan

NFC sudah banyak diterapkan di ponsel, termasuk yang berharga terjangkau. Fitur ini memiliki beberapa kegunaan yang bisa bermanfaat bagi pemilik perangkat.