Ketika memasuki lapangan GBK, keduanya menaiki becak bersama istri masing-masing. Wiranto dan Hary menggowes becak di belakang, sementara sang istri duduk di kursi depan.
Calon presiden dari Partai Hanura, Wiranto, mengaku rela mengayuh becak untuk merasakan "loro lopo" (susahnya) menjadi tukang becak. Sebab, menurut dia, pemimpin yang baik harus mampu mengetahui kondisi rakyat.