Asap memenuhi sebuah stasiun kereta bawah tanah di Washington, AS, Senin (12/1/2015) waktu setempat. Kejadian itu memaksa evakuasi terhadap para penumpang yang kaget pada sore yang sibuk. Mereka pun terpaksa mencari jalan lain untuk pulang.
Badan Sar Nasional (Basarnas) Maluku Utara membuat peta evakuasi di Gunung Gamalama untuk memudahkan tim melakukan evakuasi jika bencana di gunung api setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu memakan korban.
Soelistyo menuturkan, saat ini kapal yang berasal dari Jepang sedang dalam proses pengisian logistik. Sementara kapal dari Amerika tengah stand by di Singapura