Bandar Udara Internasional Yasser Arafat tak pernah sempat memperlihatkan kemegahannya pada dunia. Bandara dibangun di Rafah pada 1998 itu sejak awal memang bertekuk lutut pada peperangan di Jalur Gaza.
Sebuah delegasi menteri-menteri luar negeri negara-negara Arab, termasuk dari Mesir dan Jordania, dalam waktu dekat akan mengunjungi Jalur Gaza untuk menunjukkan dukungan bagi rakyat Palestina.
Perang Hamas-Israel tak hanya menelan korban jiwa, melainkan juga meluluhlantakkan bangunan-bangunan strategis, dan vital di Jalur Gaza. Termasuk rumah sakit, perkantoran, fasilitas-fasilitas umum dan juga jaringan listrik, air, dan jalan.
Qatar, sekutu utama gerakan Hamas, memastikan akan membantu upaya rekonstruksi Jalur Gaza. Upaya pembangunan kembali ini diperkirakan menelan biaya 6 miliar dollar AS atau setara Rp 70,5 triliun.