Pada 13 November 2015 lalu, seorang wanita Yahudi mengaku bahwa tim medis dari PRCS menolak merawat suami dan anaknya setelah mereka diserang di dekat sebuah permukiman di bagian selatan Tepi Barat.
Sebuah pernyataan Sabtu (2/1/2016) mengatakan Tahta Suci dan negara Palestina saling mengabarkan bahwa semua langkah prosedural yang diperlukan telah selesai dan bahwa perjanjian itu telah diberlakukan.