Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Wanita Bermata Minus Melahirkan Normal?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menanyakan apakah wanita bermata minus tak bisa melahirkan normal banyak diperbincangkan di media sosial Twitter pada Senin (13/2/2023).

Dalam unggahannya, seorang warganet bertanya apakah wanita bermata minus memang tidak bisa melahirkan secara normal alias harus operasi caesar.

"Bisaaa, tapi kalo minusnya tinggi lebih dari 5 disarankan buat sesar," tulis akun ini.

"Awalnya aku percaya mitos ini nih, tapi pas aku tanya ke ibu aku ternyata bisa kok, ibu aku minus dari smp tapi pas lahiran aku normal," tulis akun ini.

Lantas, bagaimana pendapat dokter?

Tanggapan dokter kandungan

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi kebidanan dan kandungan di Kota Bandung Wawang Setiawan Sukarya, mata minus tidak memengaruhi cara ibu melahirkan jika dilihat secara ginekologis.

"Vagina orang yang bermata minus tidak akan terjadi apa-apa kalau melahirkan biasa," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/2/2023).

Namun, Wawang menambahkan, wanita yang memiliki penyakit tekanan tinggi intra occular atau tekanan di dalam mata dapat berisiko memiliki kemungkinan bahaya yang lebih lanjut.

Tekanan tinggi intra occular atau hipertensi okular adalah kondisi tekanan di dalam bola mata lebih tinggi daripada keadaan normal. Jika dibiarkan, maka akan menyebabkan glukoma.

Meski terdengar serius, Wawang menyatakan dokter akan mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan seorang ibu akan melahirkan normal atau dengan operasi caesar.

Ia juga menyebut anggapan wanita yang bermata minus bisa berisiko retina terlepas dari jaringannya jika melahirkan normal sebagai hal yang tidak selalu benar.

"Banyak ibu-ibu pakai kacamata yang sudah saya tolong melahirkan dalam kondisi baik-baik saja," ungkapnya.

Namun, wanita yang matanya minus lebih dari 5 memang perlu berhati-hati.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Wawang sangat menganjurkan wanita bermata minus untuk berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis mata kalau ingin melahirkan secara normal.

Selama konsultasi, dokter akan mencari tahu keluhan mata, diagnosis dokter mata, dan obat yang dikonsumsi selama ini.

"Itu menjadi pertimbangan apa perlu dirujuk untuk konsultasi mata atau tidak," lanjutnya.

Tanggapan dokter mata

Menurut dokter mata di Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center Gitalisa Andayani, besar tidaknya minus pada mata tidak akan menghalangi seorang ibu hamil melahirkan secara normal.

Ia menjelaskan, ibu hamil bermata minus baru akan berisiko saat melahirkan normal jika kondisi retinanya tidak baik.

"Dikaitkan dengan kondisi retina pasien miopia atau kacamata minus, di bagian perifer atau tepi retinanya berisiko ada degenerasi lattice," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/2/2023).

Degenerasi lattice merupakan kondisi retina yang rapuh sehingga bisa berlubang atau robek. Kondisi ini dapat dialami siapapun, baik yang bermata minus atau tidak.

Kondisi tersebut dapat mengakibatkan ablasio retina atau retinal detachment. Keadaan ini berupa lapisan retina yang terlepas dari perlekatannya dengan dinding dalam bola mata.

"Namun, sebenarnya proses melahirkan sendiri dianggap bukanlah penyebab kondisi ini," lanjutnya.

Umumnya, orang yang mengalami ablasio retina, termasuk ibu hamil, memang memiliki kecenderungan akan terkena gangguan ini. Namun, kejadian tersebut termasuk jarang ada atau kurang lebih 1 dari 10.000 penduduk.

"Solusi yang kami nilai cukup aman saat ini dilakukan adalah kerjasama antara dokter kandungan dan mata. Dokter obgyn sering mengkonsultasikan ibu hamil yang berkacamata minus untuk kami periksa matanya," lanjutnya.

Konsultasi ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan retina pada mata ibu hamil yang berisiko ablasio retina.

"Kami juga biasa anjurkan ibu-ibu ini kontrol berkala tiap 6 bulan ke dokter mata pasca melahirkan," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/15/073000365/bisakah-wanita-bermata-minus-melahirkan-normal-

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Hasil Grup Indonesia di Ronde 3 Piala Dunia 2026

Media Asing Soroti Hasil Grup Indonesia di Ronde 3 Piala Dunia 2026

Tren
Masuk Grup Neraka di Kualifikasi Putaran Tiga, Bagaimana Peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026?

Masuk Grup Neraka di Kualifikasi Putaran Tiga, Bagaimana Peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026?

Tren
Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Tren
Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Tren
Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Tren
Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Tren
Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tren
Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Tren
Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Tren
BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Tren
Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Tren
Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Tren
Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Tren
Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke