Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Ayu Yoneda, Dokter Bedah yang Bakal Jadi Astronot Perempuan Termuda di Jepang, Tidak Takut Diskriminasi

Badan luar angkasa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (Jaxa) baru saja menetapkan dua kandidat astronot pada Selasa (28/2/2023). Makoto Suwa (46) dan Ayu Yoneda (28) terpilih di antara lebih dari 4.000 orang yang mendaftar.

Begitu lolos seleksi, Ayu Yoneda resmi menjadi calon astronot termuda sekaligus perempuan Jepang ketiga yang akan menjelajah luar angkasa.

Sayangnya, dari media Jepang, ia justru mendapatkan tindakan diskriminatif sebagai seorang perempuan.

Astronot Jepang

Dilansir dari The Japan Times (28/2/2023), Jaxa menetapkan Makoto Suwa dan Ayu Yoneda sebagai kandidat astronot terbaru dari Jepang pada Selasa (28/2/2023).

Pada 2022, Jaxa membuat persyaratan gelar universitas untuk pertama kalinya bagi para pelamar astronot di negara itu. Selama proses pendaftaran, total 4.127 orang melamar posisi tersebut. Jumlah ini empat kali lipat lebih besar dari proses seleksi sebelumnya pada April 2008.

Yoneda dan Suwa berhasil lulus dari proses seleksi setelah mengikuti serangkaian ujian yang dimulai pada April 2022. Mereka adalah dua calon astronot pertama yang JAXA rekrut selama 13 tahun terakhir.

Keduanya mendapatkan telepon pemberitahuan mereka diterima pada Senin (27/2/2023). Setelah resmi menjadi calon astronot, Yoneda akan bergabung dengan kru Jaxa yang saat ini semuanya laki-laki dengan usia rata-rata 53 tahun dan akan pensiun saat berumur 60 tahun.

Sebelum bekerja bersama Jaxa, Yoneda merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo. Dia berprofesi sebagai ahli bedah Pusat Medis Palang Merah Jepang yang bekerja di Rumah Sakit Toranomon di Tokyo.

Sementara itu, Suwa bekerja sebagai spesialis pencegahan bencana di Bank Dunia yang berbasis di Washington. Dia mempelajari geosains di sekolah pascasarjana Princeton University. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai guru sukarela di Rwanda dan organisasi meteorologi dunia yang berpusat di AS.

Yoneda dan Suwa akan menjalani pelatihan selama dua tahun untuk mendapatkan sertifikat resmi sebagai astronot.

Sebagai astronot, mereka diharapkan dapat berpartisipasi dalam program tinggal dalam jangka waktu panjang di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Selain itu, mereka juga akan ikut berkunjung ke pangkalan baru yang dibuat dalam program eksplorasi Lunar Artemis bersama AS.

Sebelumnya, Jepang pernah memiliki astronot perempuan bernama Chiaki Mukai dan Naoko Yamazaki.

Atas penerimaan dirinya sebagai calon astronot, Yoneda mengaku senang sekaligus terkejut.

"Saya juga merasakan tanggung jawab dan panggilan, yang merupakan pengalaman yang sangat serius, dan akhirnya rasa terima kasih kepada orang -orang yang telah mendukung saya sejauh ini," ujarnya.

Meski berprofesi sebagai dokter bedah, Yoneda memiliki ketertarikan pada ruang angkasa sejak kecil. Ia awalnya tertarik menjadi astronot berkat sang ayah yang memberikan komik biografi astronot Mukai.

Ia mengaku mempelajari pekerjaan seorang astronot dari buku tersebut. Pemandangan Bumi dari luar angkasa yang muncul dalam buku itu sukses menarik perhatiannya.

"Saat itulah aku mulai melihat ke arah ruang angkasa," tambahnya.

Walaupun astronot adalah impian masa kecilnya yang saat ini tercapai, Yoneda menegaskan dia tidak akan melupakan profesinya sebagai dokter bedah. Ia justru mengatakan kalau siap menggunakan pengetahuannya sebagai dokter demi kepentingan Bumi.

Didiskriminasi karena wanita

Sayangnya, meski memiliki prestasi yang membanggakan, Yoneda justru mendapatkan respons kurang mengenakkan dari media massa di Jepang.

Media asal Jepang Huffington Post memberitakan (1/3/2023), Yoneda justru mendapatkan banyak pertanyaan terkait kehidupan pribadinya selama konferensi pers bersama Jaxa pada Rabu itu.

Seorang wartawan melontarkan pertanyaan kepada Yoneda mengenai keluarga, pasangan, dan anak-anaknya. Untungnya, perempuan itu berhasil menjawab pertanyaan dengan baik.

"Saya sangat menyesal, tetapi saya akan menahan diri untuk tidak menjawab masalah pribadi," jawabnya tegas.

Meski dijawab seperti itu, wartawan kembali menanyakan pertanyaan diskriminatif kepada Yoneda yang seorang perempuan. Orang itu menanyakan kontribusi Yoneda sebagai seorang perempuan untuk mengembangkan teknologi luar angkasa milik Jepang.

Menjawab pertanyaan kontroversial itu, Yoneda hanya berkata, "Saya pikir saya harus melakukan yang terbaik sebagai kandidat astronot."

Jawabannya mendapatkan banyak pujian dan tanggapan positif. Warga Jepang menganggap pertanyaan wartawan itu tidak pantas dan tidak perlu dijawab.

Sebagai seorang perempuan termuda dan satu-satunya di antara seluruh kru Jaxa yang diisi laki-laki berusia 53 tahunan, Yoneda tentu akan beraktivitas di lingkungan yang didominasi laki-laki.

Meski begitu, ia tidak memusingkan perbedaan usia dan jenis kelamin di dalam kru Jaxa.

“Saya pikir pria dan wanita sering dipandang dengan cara yang berbeda, tetapi saya sendiri ingin menunjukkan yang terbaik terlebih dahulu sebagai kandidat astronot daripada sebagai seorang wanita muda,” katanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/10/100500065/kisah-ayu-yoneda-dokter-bedah-yang-bakal-jadi-astronot-perempuan-termuda-di

Terkini Lainnya

Salah Satu Negara Terbesar di Dunia Akan Terbelah Menjadi Dua, Apa Sebabnya?

Salah Satu Negara Terbesar di Dunia Akan Terbelah Menjadi Dua, Apa Sebabnya?

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jadwal Lengkap Pertandingan Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kasus Bakteri Pemakan Daging Merebak di Jepang, Bagaimana di Indonesia?

Kasus Bakteri Pemakan Daging Merebak di Jepang, Bagaimana di Indonesia?

Tren
Syarat, Cara Daftar, dan Biaya Nikah di KUA Tahun 2024

Syarat, Cara Daftar, dan Biaya Nikah di KUA Tahun 2024

Tren
4 Cara Aktivasi Kartu Kredit BCA, Bisa lewat Aplikasi dan SMS

4 Cara Aktivasi Kartu Kredit BCA, Bisa lewat Aplikasi dan SMS

Tren
Ramai soal Data Diduga Bocor, BPJS Ketenagakerjaan Sebut Isu dari 2023

Ramai soal Data Diduga Bocor, BPJS Ketenagakerjaan Sebut Isu dari 2023

Tren
Apakah Gangguan Asam Lambung Bisa Memicu Sesak Napas?

Apakah Gangguan Asam Lambung Bisa Memicu Sesak Napas?

Tren
Studi: Rutin Minum Cuka Apel Selama 12 Minggu Dapat Menurunkan Berat Badan

Studi: Rutin Minum Cuka Apel Selama 12 Minggu Dapat Menurunkan Berat Badan

Tren
Data Komnas HAM-KontraS, Polisi Paling Banyak Dilaporkan Lakukan Penyiksaan

Data Komnas HAM-KontraS, Polisi Paling Banyak Dilaporkan Lakukan Penyiksaan

Tren
Ramai soal Tarik Tunai BCA Kena Rp 4.000 per 5 Juli, Ini Penjelasannya

Ramai soal Tarik Tunai BCA Kena Rp 4.000 per 5 Juli, Ini Penjelasannya

Tren
Ada Bibit Siklon Tropis 98W, Sejumlah Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat pada 28-29 Juni

Ada Bibit Siklon Tropis 98W, Sejumlah Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat pada 28-29 Juni

Tren
[POPULER TREN] Daftar Orang Terkaya di Indonesia Akhir Juni 2024 | Pulau yang Dikuasai Binatang

[POPULER TREN] Daftar Orang Terkaya di Indonesia Akhir Juni 2024 | Pulau yang Dikuasai Binatang

Tren
Swedia Pernah Alami Kebocoran Data Publik, Dua Menteri Diganti

Swedia Pernah Alami Kebocoran Data Publik, Dua Menteri Diganti

Tren
Kapal Pesiar Mewah Arab Saudi Berlayar, Tamu Dilarang Bawa Alkohol

Kapal Pesiar Mewah Arab Saudi Berlayar, Tamu Dilarang Bawa Alkohol

Tren
5 Golongan Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah, Cocok untuk Penderita Diabetes

5 Golongan Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah, Cocok untuk Penderita Diabetes

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke