Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Infeksi Pneumonia, Faktor Risiko, dan Gejalanya

Kompas.com - 24/01/2020, 14:31 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber WHO,lung.org

KOMPAS.com - Virus corona jenis baru yang ditemukan di Wuhan, China masih menjadi perhatian dunia.

Diberitakan, virus ini telah menyebar ke negara tetangga Indonesia di ASEAN, seperti Singapura, Thailand, dan terbaru di Vietnam.

Virus corona menyebabkan infeksi yang terjadi pada paru-paru. Salah satu organ vital ini mempunyai peran dalam sistem pernapasan dan berhubungan dengan sistem peredaran darah.

Paru-paru mempunyai fungsi menukarkan oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.

Sementara virus corona yang menyebabkan wabah pneumonia di Wuhan menjadikan korbannya mengalami infeksi pada paru-paru.

Infeksi ini membuat kantung udara paru-paru meradang dan terisi dengan cairan atau nanah. Sehingga, dapat menyulitkan oksigen masuk ke aliran darah.

Dikutip dari WHO, pneumonia adalah penyebab kematian menular tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia.

Pneumonia membunuh 808.694 anak di bawah usia 5 tahun 2017, terhitung 15% dari semua kematian anak di bawah usia lima tahun.

Penyakit ini bisa menyerang anak-anak dan keluarga di manapun, tetapi paling umum di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara.

Baca juga: Mengenal Virus Corona atau Pneumonia Wuhan yang Sedang Mewabah

Jenis pneunomia

Penyebab pneunomia beragam, bisa karena bakteri, virus, atau jamur.

  • Bakteri

Jenis pneunomia bakteri paling umum disebut pneunomia pneumokokus.

Ini disebabkan oleh kuman Sreptococcus penumoniae, yang biasanya hidup di salurah pernapasan bagian atas.

Bakteri ini menginfeksi lebih dari 900.000 orang Amerika setiap tahun.

Pneunomia bakteri bisa muncul dengan sendirinya atau berkembang setelah seseorang terserang virus flu.

Penyakit ini sering mempengaruhi hanya satu bagian, atau lobus dari paru-paru. Saat hal tersebut terjadi, kondisinya disebut lobar pneumonia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com