Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?

Kompas.com - 29/08/2020, 17:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layaknya manusia dan binatang lain, ikan juga memiliki aktivitas tidur dalam ritme hidup kesehariannya.

Namun, tidurnya ikan berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Seperti halnya kelelawar yang tidur dengan cara menggantungkan posisi kaki di atas sementara kepalanya pada bagian bawah. 

Ikan tidur dengan caranya mereka sendiri.

Karena ikan tidak memiliki kelopak mata, maka tidurnya dilakukan dengan kondisi mata yang tetap terbuka sebagaimana ketika beraktivitas.

Mengutip The Conversation, kelopak mata tidak dibutuhkan ikan yang tinggal di dalam air, karena tidak ada debu yang akan mengenai lensa mata mereka.

Baca juga: Bagaimana Cara Gajah Tidur?

Bagaimana cara ikan tidur?

Selain tidak memejamkan mata, ternyata seekor ikan ketika tidur tetap menggerakkan anggota tubuhnya.

Bagian tubuh yang digerakkan adalah sirip, mereka melakukannya sesekali secara perlahan.

Hal itu bukanlah tanpa alasan, dikutip dari Sleep Advisor, hal ini dilakukan oleh sejumlah spesies ikan untuk tetap menjaga aliran oksigen masuk ke insang mereka.

Baca juga: Mengenal Triggerfish, Ikan dengan Gigi Mirip Manusia

Jika diperhatikan lebih lanjut, misalnya Anda memiliki ikan dalam akuarium, ikan yang tengah tertidur menggerakkan insangnya secara lebih perlahan.

Selain itu, menggerakkan sirip juga dilakukan agar tubuhnya tetap seimbang saat melayang di dalam air.

Bedanya, saat tertidur seekor ikan biasanya akan mengambang atau melayang dan berada di air bagian bawah, bukan di level ketinggian normal ketika mereka terbangun.

Ada juga yang bersembunyi di tumbuhan atau batu karang, menancapkan diri ke pasir atau lumpur, dan sebagainya.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Menghindari predator

Ilustrasi hiu karang yang memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem terumbu karang. Survei baru-baru ini ungkap hiu karang punah secara fungsional di sejumlah lautan di Bumi.SHUTTERSTOCK/frantisekhojdysz Ilustrasi hiu karang yang memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem terumbu karang. Survei baru-baru ini ungkap hiu karang punah secara fungsional di sejumlah lautan di Bumi.

Lain lagi dengan ikan jenis tuna, beberapa hiu, dan lumba-lumba.

Mereka harus terus berenang di sepanjang hidupnya agar bisa bernapas. Jadi ketika tidur pun mereka akan terus berenang.

Peneliti memperkirakan mereka tidur dengan tetap mengaktifkan setengah otaknya di waktu yang bersamaan.

Lebih lanjut, dijelaskan meskipun tertidur seekor ikan sebagaimana kebanyakan hewan yang hidup di dalam air mereka cenderung tetap menaruh waspada.

Baca juga: Mengapa Perairan Indonesia Jadi Favorit Kapal Asing Pencuri Ikan?

Hal itu penting untuk menghindari predator atau pemangsa yang bisa jadi memiliki siklus tidur berlawanan dengannya.

Terakhir, tidak seperti manusia yang memiliki ritme tidur yang cenderung teratur karena memiliki sirkadian, ikan bisa tidur kapan pun tergantung dengan kondisi di sekitar mereka.

Misalnya suhu air, ketersediaan makanan, pola migrasi, dan apakah mereka tengah memiliki anak.

Baca juga: Viral, Video Kolam Renang di Bogor Dijadikan Tempat untuk Ternak Lele

Manfaat tidur bagi ikan

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Sama dengan manusia, ikan juga membutuhkan waktu istirahat.

Bagi ikan, tidur menjadi waktu yang tepat untuk melakukan sejumlah perbaikan sel-sel tubuh, peremajaan, serta memproses informasi dalam bentuk ingatan atau restorasi.

Tetapi, ikan tidak bisa bermimpi dalam tidurnya.

Hal itu dikarenakan otak mereka yang tidak serumit manusia atau binatang lain.

Baca juga: Viral Video Budikdamber, Pelihara Ikan dan Tanam Sayur di Ember, Ini Cerita Penemunya

Sementara itu, diberitakan Kompas.com (26/7/2020), meskipun setiap spesies ikan mempunyai cara tidur yang berbeda, ikan pada umumnya akan diam atau seperti melamun jika sedang tidur.

Mengutip Ocean Service, ada juga jenis ikan yang hanya mengapung di dekat dasar tanpa bergerak, kecuali siripnya untuk menyeimbangkan tubuh.

Beberapa spesies tertidur lelap sehingga mereka dapat diangkat keluar dari air tanpa terbangun sama sekali.

Baca juga: Viral Bintik Putih pada Ikan Lele Disebut Mengandung Cacing, Benarkah?

Sementara itu, ikan parrotfish saat tidur mengeluarkan banyak lendir dan mengelilinginya seperti menyerupai selimut.

Terkait waktu tidur, National Sleep Foundation menyebut adanya perbedaan di antara ikan, tergantung pada spesies, aktivitas, dan faktor lingkungan.

Di akuarium, siklus tidur ikan seringkali ditentukan oleh lampu interior. Jadi, ikan akan tidur ketika lampu dimatikan.

Baca juga: Sejak Kapan Nelayan Asing Marak Curi Ikan di Laut Indonesia?

 

Banyak jenis ikan, termasuk ikan terumbu karang, aktif di siang hari dan tidur di malam hari.

Sementara, spesies lainnya melakukan hal sebaliknya. Tak hanya manusia, ikan pun juga bisa mengalami insomnia, seperti yang dialami oleh ikan zebra.

Ketika merasa tenang, ikan tersebut akan mengganti jam tidur mereka yang sebelumnya terganggu.

Baca juga: Hati-hati, Ini Ciri Bedakan Ikan Segar dan Berformalin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Tren
Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Tren
Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Tren
Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Tren
Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tren
Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Tren
Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Tren
BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Tren
Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Tren
Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Tren
Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Tren
Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Tren
Harga Tiket Konser Bruno Mars Setelah Kena Pajak 10 Persen dan Biaya Administrasi 5 Persen

Harga Tiket Konser Bruno Mars Setelah Kena Pajak 10 Persen dan Biaya Administrasi 5 Persen

Tren
Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi

Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com