Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Kasus Kematian karena Covid-19 di Afrika Rendah

Kompas.com - 08/10/2020, 19:22 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sebagai perbandingan, Eropa, Amerika Utara, dan negara-negara Asia yang lebih kaya memiliki penduduk dengan usia tua.

"Salah satu pendorong utama di negara-negara Barat adalah bahwa para lansia tinggal di rumah khusus dan ini menjadi tempat penularan sangat intens," tambah Dr Moeti.

Sementara, rumah jompo jarang ditemukan di sebagian besar negara Afrika karena orang lanjut usia lebih cenderung tinggal di daerah perdesaan.

Sudah menjadi norma di banyak negara Afrika bagi orang tua untuk kembali ke pedresaannya ketika sudah pensiun dari pekerjaan di daerah perkotaan.

Kepadatan penduduk di daerah perdesaan lebih rendah dan oleh karena itu menjaga jarak sosial jauh lebih mudah.

Selain itu, sistem transportasi yang terbelakang tampaknya menjadi berkah tersembunyi.

Hal ini mengartikan bahwa orang Afrika tidak melakukan perjalanan sebanyak yang dilakukan orang di negara yang lebih maju, sehingga meminimalkan kontak.

Baca juga: WHO Dukung Uji Coba Obat Herbal dari Afrika untuk Atasi Corona

4. Iklim yang mendukung

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Maryland di AS menemukan korelasi antara suhu, kelembapan, lintang, dan penyebaran Covid-19.

"Kami melihat penyebaran awal virus di 50 kota di seluruh dunia. Virus lebih mudah menyebar dalam suhu dan kelembapan yang lebih rendah," kata Ketua Peneliti Mohammad Sajadi.

"Bukan karena tidak menyebar dalam kondisi lain, virus menyebar lebih baik saat suhu dan kelembapan turun," lanjut dia.

Negara-negara Afrika yang jauh dari cuaca tropis mengalami kasus yang lebih buruk.

Penyebaran virus semakin cepat di Afrika Selatan saat belahan bumi selatan memasuki musim dingin.

Namun, karena semakin hangat, jumlah kasus turun secara signifikan.

5. Sistem kesehatan masyarakat yang baik

Pandemi Covid-19 terjadi pada saat Republik Demokratik Kongo sedang menghadapi wabah Ebola.

Negara lain bersiap dan melakukan pemeriksaan kesehatan para pelancong terhadap Ebola  hingga mencakup Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Simak, Ini Daftar Ponsel yang Tak Lagi Bisa Pakai WhatsApp 2024

Simak, Ini Daftar Ponsel yang Tak Lagi Bisa Pakai WhatsApp 2024

Tren
Terakhir Hari Ini, Berikut Cara Cek Status Pemadanan NIK-NPWP Pakai Nomor KTP

Terakhir Hari Ini, Berikut Cara Cek Status Pemadanan NIK-NPWP Pakai Nomor KTP

Tren
Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal yang Berlaku Juli 2024

Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal yang Berlaku Juli 2024

Tren
Cara Beli dan Harga Tiket Masuk Taman Mini Indonesia Indah 2024

Cara Beli dan Harga Tiket Masuk Taman Mini Indonesia Indah 2024

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 30 Juni-1 Juli 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 30 Juni-1 Juli 2024

Tren
[POPULER TREN] Shin Tae-yong Jadi Salah Satu Pelatih Timnas Terlama | Ransonware WannaCry Pernah Serang 150 Negara 7 Tahun Lalu

[POPULER TREN] Shin Tae-yong Jadi Salah Satu Pelatih Timnas Terlama | Ransonware WannaCry Pernah Serang 150 Negara 7 Tahun Lalu

Tren
Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik mulai 1 Juli 2024

Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik mulai 1 Juli 2024

Tren
Bisakah Wajib Pajak Memadankan NIK dan NPWP Setelah 30 Juni 2024?

Bisakah Wajib Pajak Memadankan NIK dan NPWP Setelah 30 Juni 2024?

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia jika Ingin Lolos ke Piala Dunia 2026

3 Skenario Timnas Indonesia jika Ingin Lolos ke Piala Dunia 2026

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik yang Berlaku per 1 Juli 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik yang Berlaku per 1 Juli 2024

Tren
Anak 6 Tahun di Bekasi Terperosok Selokan, Ditemukan 1,5 Km dari TKP

Anak 6 Tahun di Bekasi Terperosok Selokan, Ditemukan 1,5 Km dari TKP

Tren
BMKG Ungkap Cuaca Perkotaan Makin Panas karena 'Urban Heat Island', Apa Itu?

BMKG Ungkap Cuaca Perkotaan Makin Panas karena "Urban Heat Island", Apa Itu?

Tren
Daftar 28 Pj Gubernur Terbaru Jelang Pilkada 2024, Siapa Saja?

Daftar 28 Pj Gubernur Terbaru Jelang Pilkada 2024, Siapa Saja?

Tren
SYL Dituntut 12 Tahun Penjara, Ini Hasil Pemerasan dan Alokasi Dananya

SYL Dituntut 12 Tahun Penjara, Ini Hasil Pemerasan dan Alokasi Dananya

Tren
Pria Meninggal di Flyover Cimindi Bandung, Sempat Curhat Dibully dan Tak Punya Teman

Pria Meninggal di Flyover Cimindi Bandung, Sempat Curhat Dibully dan Tak Punya Teman

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com