Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Jadwal Layanan Antigen Stasiun KA di 16 Kota

Kompas.com - 27/11/2021, 18:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih menyediakan layanan tes antigen untuk calon penumpang yang hendak menggunakan kereta api dalam perjalanan jarak-jauh.

Pasalnya, selama PPKM Darurat persyaratan berpergian menggunakan kereta api wajib menunjukan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau rapid test Antigen maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan, untuk pelayanan tes antigen saat ini sudah bisa dilakukan di 83 stasiun di Indonesia.

Namun terkait jadwal operasionalnya, Joni mengatakan, hal itu berberbeda-beda di tiap stasiun.

"Pelayanan antigen berbeda-beda di tiap-tiap stasiun, ini tentu dikarenakan jam operasional kereta dan frekuensi perjalanan kereta tiap stasiun berbeda," ujar Joni saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Joni menjelaskan, calon penumpang yang tidak melampirkan surat keterangan negatif antigen tidak diperbolehkan menggunakan moda transportasi KA.

"Jika misalkan yang bersangkutan tidak memiliki surat keterangan negatif antigen tentu tidak diperkenankan menggunakan kereta," lanjut dia.

Baca juga: Aturan Baru KAI soal Pengembalian Biaya Tiket

Jadwal layanan antigen di stasiun di 16 kota

Berikut jadwal layanan antigen di stasiun di 16 kota di Indonesia.

1. Stasiun Kiaracondong, Bandung

Buka setiap hari, pukul 09.00-23.00 WIB (antrean kondisional). Lokasinya di parkir Utara Stasiun Kiaracondong.

2. Stasiun Tugu, Yogyakarta

Buka setiap hari, pukul 06.00 - 21.00 WIB (Antrean Kondisional) posisinya di ruang tunggu Stasiun Sebelah Selatan.

3. Stasiun Kebumen

Buka setiap hari, pukul 08.00 - 16.00 WIB (antrean kondisional). Posisinya berada di dekat pintu masuk parkiran stasiun.

4. Stasiun Surabaya Pasar Turi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terakhir Hari Ini, Berikut Cara Cek Status Pemadanan NIK-NPWP Pakai Nomor KTP

Terakhir Hari Ini, Berikut Cara Cek Status Pemadanan NIK-NPWP Pakai Nomor KTP

Tren
Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal yang Berlaku Juli 2024

Resmi, Inilah Daftar Pinjol Legal dan Ilegal yang Berlaku Juli 2024

Tren
Cara Beli dan Harga Tiket Masuk Taman Mini Indonesia Indah 2024

Cara Beli dan Harga Tiket Masuk Taman Mini Indonesia Indah 2024

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 30 Juni-1 Juli 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 30 Juni-1 Juli 2024

Tren
[POPULER TREN] Shin Tae-yong Jadi Salah Satu Pelatih Timnas Terlama | Ransonware WannaCry Pernah Serang 150 Negara 7 Tahun Lalu

[POPULER TREN] Shin Tae-yong Jadi Salah Satu Pelatih Timnas Terlama | Ransonware WannaCry Pernah Serang 150 Negara 7 Tahun Lalu

Tren
Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik mulai 1 Juli 2024

Resmi, Ini Harga Elpiji dan Tarif Listrik mulai 1 Juli 2024

Tren
Bisakah Wajib Pajak Memadankan NIK dan NPWP Setelah 30 Juni 2024?

Bisakah Wajib Pajak Memadankan NIK dan NPWP Setelah 30 Juni 2024?

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia jika Ingin Lolos ke Piala Dunia 2026

3 Skenario Timnas Indonesia jika Ingin Lolos ke Piala Dunia 2026

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik yang Berlaku per 1 Juli 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik yang Berlaku per 1 Juli 2024

Tren
Anak 6 Tahun di Bekasi Terperosok Selokan, Ditemukan 1,5 Km dari TKP

Anak 6 Tahun di Bekasi Terperosok Selokan, Ditemukan 1,5 Km dari TKP

Tren
BMKG Ungkap Cuaca Perkotaan Makin Panas karena 'Urban Heat Island', Apa Itu?

BMKG Ungkap Cuaca Perkotaan Makin Panas karena "Urban Heat Island", Apa Itu?

Tren
Daftar 28 Pj Gubernur Terbaru Jelang Pilkada 2024, Siapa Saja?

Daftar 28 Pj Gubernur Terbaru Jelang Pilkada 2024, Siapa Saja?

Tren
SYL Dituntut 12 Tahun Penjara, Ini Hasil Pemerasan dan Alokasi Dananya

SYL Dituntut 12 Tahun Penjara, Ini Hasil Pemerasan dan Alokasi Dananya

Tren
Pria Meninggal di Flyover Cimindi Bandung, Sempat Curhat Dibully dan Tak Punya Teman

Pria Meninggal di Flyover Cimindi Bandung, Sempat Curhat Dibully dan Tak Punya Teman

Tren
Jepang Ganti Wamenkeu Imbas Yen Anjlok ke Level Terendah sejak 1986

Jepang Ganti Wamenkeu Imbas Yen Anjlok ke Level Terendah sejak 1986

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com