Amarah dapat membuat seseorang merasa terisolasi di lingkungan social yang menyebabkan ia dianggap tidak dapat didekati oleh orang lain.
Baca juga: Jangan Remehkan, Tidur Nyenyak Penting Bagi Kestabilan Emosi
Ketika kehilangan, seseorang akan merasa putus asa sehingga ia bersedia melakukan apa pun untuk mengurangi rasa sakit itu.
Ada kesadaran dalam tahap ini bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk memengaruhi perubahan atau menciptakan situasi yang lebih baik.
Tawar-menawar muncul dari perasaan tidak berdaya dan memberi kita rasa kendali atas sesuatu yang terasa begitu di luar kendali dan cenderung berfokus pada kesalahan atau penyesalan pribadi.
Dalam tahap ini, seseorang mulai lebih merasakan kehilangan orang yang dicintainya.
Kepanikan atas kehilangan mulai mereda, emosi mulai hilang, dan kehilangan terasa lebih nyata dan tak terhindarkan.
Meskipun ini adalah tahap yang sangat alami dalam proses berduka, mengatasi depresi setelah kehilangan orang yang dicintai bisa terasa sangat sulit.
Baca juga: Warganet Sebut Emosi Tak Masuk Akal Saat Menstruasi, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Saat seseorang sampai pada tahap penerimaan, bukan berarti dirinya tidak lagi merasakan sakitnya kehilangan.
Sebaliknya, ia tidak lagi menolak kenyataan situasi dan tidak berjuang untuk membuatnya berbeda.
Saat tahap ini, seseorang akan kembali mulai menjalani kehidupan ke depannya dengan yang masih ia punya saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.