KOMPAS.com - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan, rencana operasional untuk melancarkan serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi.
Rencana itu disebut disetujui oleh Kepala Komando Utara IDF, Mayjen Ori Gordin dan Kepala Direktorat Operasi, Mayjen Oded Basiuk, pada Selasa (18/6/2024).
IDF melalui sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel mengatakan, para komandan tertinggi juga membuat keputusan mengenai mempercepat kesiapan pasukan di lapangan.
Lantas, mengapa Israel akan menyerang Lebanon?
Baca juga: Hizbullah Tembak 200 Roket ke Israel, Balas Kematian Komandannya
Pengumuman serangan ke Lebanon muncul di tengah pasukan Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon yang terlibat baku tembak lintas batas.
Guru Besar Kajian Timur Tengah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ibnu Burdah mengatakan, Israel mengantisipasi serangan dari utara sejak konflik di Gaza, Palestina meletus.
Kelompok Hizbullah Lebanon yang merupakan sekutu Hamas ini telah terlibat baku tembak dengan Israel hampir setiap hari sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Meski bersiap penuh, Israel dinilai yakin bahwa kelompok Hizbullah tidak ingin melakukan perang terbuka terhadap dirinya.
"Namun, gangguan atau serangan saling balas kecil-kecilan, tapi rutin dan makin intens itu yang membuat Israel marah," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Israel Resmi Akan Serang Lebanon
Oleh karena itu, Ibnu menilai, Israel memutuskan untuk melakukan serangan lebih taktis terhadap kawasan Lebanon.
"Ujungnya membawa korban beberapa pimpinan Hizbullah yang kemudan saling balas secara lebih besar (seperti) sekarang ini," sambung Ibnu.
Namun demikian, menurut Ibnu, kedua belah pihak tampak enggan melanjutkan ke skala pertempuran lebih besar.
Pasalnya, masing-masing memahami kekuatan lawan dan dampak yang akan terjadi jika memilih opsi untuk memperluas pertempuran.
"Dosis saling serang memang makin besar dan luas saat ini, tapi keduanya tak akan lepas kontrol untuk perang habis-habisan seperti di Gaza," jelas Ibnu.
Baca juga: Apa Itu Kabinet Perang Israel yang Dibubarkan Netanyahu?
Dilansir dari CNN, Jumat (14/6/2024), Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin memanas karena bentrokan di perbatasan keduanya yang meningkat, baik dalam jumlah maupun skala.