Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legalisasi Dibahas, Apa Manfaat dan Efek Samping Kratom?

Kompas.com - 21/06/2024, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri untuk membahas legalisasi tanaman kratom.

Kratom adalah tanaman herbal dengan berbagai manfaat, tetapi memiliki efek menyerupai narkotika jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (20/6/2024) itu antara lain membahas tata kelola dan teknis penggolongan kratom.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, tata kelola perlu dirumuskan karena selama ini belum ada standardisasi, sehingga masyarakat kesulitan mengekspor kratom.

"Karena ini ditunggu oleh masyarakat, saya mendapatkan keluhan dari masyarakat Kalimantan Barat termasuk juga dari bupati dan gubernur ini masyarakat harus mendapatkan kepastian," ujar Moeldoko, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis.

Lantas, apa manfaat dan efek samping kratom?

Baca juga: Kecubung Bisa Picu Halusinasi, Adakah Manfaatnya untuk Kesehatan?


Manfaat tanaman kratom

Kratom adalah tanaman herbal yang tumbuh subur di wilayah Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia.

Tanaman dengan nama ilmiah Mitragyna speciosa Korth ini kerap menjadi polemik karena isu kesehatan, sosial, ekonomi, dan ekologi.

Polemik dipicu munculnya kekhawatiran efek samping penggunaan kratom untuk kesehatan, seiring peningkatan jumlah pengguna dan nilai perdagangan dunia akibat tanaman ini.

Dilansir dari katalog Kratom: Prospek Kesehatan dan Sosial Ekonomi (2019), daun kratom secara tradisional digunakan di Malaysia dan Thailand untuk mengurangi rasa nyeri serta relaksasi.

Manfaat kratom di dua negara tersebut juga termasuk mengatasi diare, menurunkan panas, dan mengurangi kadar gula darah.

Baca juga: Thailand Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi mulai Akhir 2024, Ada Sanksi dan Denda

Di Thailand, selain memberikan efek stimulan atau meningkatkan kewaspadaan, mengonsumsi kratom dinilai memicu perasaan yang menyenangkan.

Sementara itu, di Indonesia, kratom secara tradisional digunakan untuk menambah stamina, mengatasi nyeri, rematik, asam urat, hipertensi, gejala stroke, dan diabetes.

Tanaman ini juga dimanfaatkan untuk mengatasi masalah susah tidur, luka, diare, batuk, kolesterol, tipus, hingga membantu menambah nafsu makan.

Penelitian menunjukkan, senyawa mitraginin dan 7-hidroksimitraginin merupakan kandungan kimia utama dalam kratom.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com