Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 25-26 Juni 2024

Kompas.com - 25/06/2024, 06:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada Selasa (25/6/2024) dan Rabu (26/6/2024).

Potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Papua Barat, serta membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Maluku hingga Maluku Utara, di Papua Barat Daya dan di Papua Pegunungan.

Selain itu, daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung hingga Sumatra Selatan, di Laut Jawa, di Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Barat, di Sulawesi Tenggara, dan di Laut Maluku.

Sementara itu, terdapat juga daerah pertemuan angin (konfluensi) yang terdeteksi berada di Sulawesi Barat dan di perairan utara Pulau Papua.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," tulis BMKG dalam laman resminya.

Baca juga: BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Awal Musim Kemarau


Adapun peningkatan kecepatan angin yang terdeteksi, mencapai lebih dari 25 knot dan terpantau di Laut Andaman dan di Perairan Selatan Jawa.

BMKG menyebutkan, kondisi tersebut mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.

Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi alami hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 25-26 Juni 2024?

Baca juga: Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Wilayah yang berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang

Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi alami hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 25-26 Juni 2024:

Selasa, 25 Juni 2024

1. Wilayah yang berpotensi alami hujan lebat, petir, dan angin kencang:

  • Sumatera Utara
  • Bengkulu
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

2. Wilayah yang berpotensi alami hujan, petir, dan angin kencang:

  • Sumatera Selatan
  • Jawa Barat
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Sulawesi Selatan

3. Wilayah yang berpotensi alami angin kencang:

  • Aceh
  • Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Rabu, 25 Juni 2024

1. Wilayah yang berpotensi alami hujan lebat, petir, dan angin kencang:

  • Riau
  • Lampung
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

2. Wilayah yang berpotensi alami hujan, petir, dan angin kencang:

  • Kepulauan Riau
  • Sumatera Selatan
  • Banten
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Sulawesi Barat

3. Wilayah yang berpotensi alami angin kencang:

  • Aceh
  • Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Tren
Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Tren
Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Tren
Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Tren
Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tren
Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Tren
Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Tren
BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Tren
Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Tren
Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Tren
Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Tren
Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Tren
Harga Tiket Konser Bruno Mars Setelah Kena Pajak 10 Persen dan Biaya Administrasi 5 Persen

Harga Tiket Konser Bruno Mars Setelah Kena Pajak 10 Persen dan Biaya Administrasi 5 Persen

Tren
Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi

Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com