Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Kompas.com - 25/06/2024, 19:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) kembali mengirimkan balon berisi barang bekas dari karakter animasi dan cacing parasit ke Korea Selatan (Korsel) pada Senin (24/6/2024).

Dikutip dari BBC, Senin (24/6/2024), barang yang dikirimkan berupa kaus kaki, baju bekas, dan baju anak yang sudah disayat dan ditambal.

Pakaian bekas tersebut menampilkan karakter animasi seperti Hello Kitty, Mickey Mouse, dan Winnie the Pooh yang dianggap sebagai “pakaian barat” yang dilarang di Korut dan dulu pernah dikirim oleh Korsel.

Selain pakaian, Korut juga ikut mengirim tanah berisi jejak kotoran manusia dan parasit yang diduga digunakan sebagai pengganti pupuk kimia.

Analisis terhadap beberapa paket balon tersebut mendeteksi adanya cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi dalam tanah.

Kementerian Unifikasi Korsel meyakinkan masyarakat bahwa risiko tertular parasit dalam paket tersebut cukup rendah.

Baca juga: Vladimir Putin Temui Kim Jong Un, Kunjungi Korut Lagi setelah 24 Tahun: Apa Misinya?


Alasan Korut kembali kirim balon ke Korsel

Dilansir dari Reuters, Senin (24/6/2024), seminggu sebelumnya Korut telah memperingatkan bahwa mereka akan mengirimkan balon dalam jumlah lebih banyak yang berisi sampah.

Korut mengirim "paket" tersebut sebagai bentuk balasan atas kampanye pembelot Korut dan aktivis Korsel.

Para aktivis, secara rutin mengirimkan balon yang berisikan makanan, obat-obatan, uang, sekaligus kritikan kepada para pemimpin Korut.

Seorang pejabat kementerian Korsel menyatakan, limbah yang dikirim mengungkapkan keadaan ekonomi negara tersebut yang menyedihkan.

Aksi pelepasan balon tersebut menegaskan adanya “sikap permusuhan” dari Korut terhadap Korsel.

Baca juga: Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Perang propaganda Korut-Korsel meningkat

Korut dan Korsel baru-baru ini meningkatkan aktivitas perang propaganda yang terjadi di lintas perbatasan negara.

Saat Korut mengirim sampah ke wilayah Korsel, maka Korsel juga membalasnya dengan menyiarkan lagu-lagu pop dan berita ke perbatasan dengan pengeras suara kuat.

Seorang aktivis di Korea Selatan menjelaskan bahwa minggu ini ia telah menerbangkan lebih banyak balon yang membawa selebaran propaganda ke Korut.

Militer Korea Selatan baru-baru ini memperingatkan masyarakat agar tidak menyentuh balon putih dan kantong plastik yang menempel di dalamnya karena mengandung “sampah dan sampah kotor.”

Halaman:

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Hasil Grup Indonesia di Ronde 3 Piala Dunia 2026

Media Asing Soroti Hasil Grup Indonesia di Ronde 3 Piala Dunia 2026

Tren
Masuk Grup Neraka di Kualifikasi Putaran Tiga, Bagaimana Peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026?

Masuk Grup Neraka di Kualifikasi Putaran Tiga, Bagaimana Peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026?

Tren
Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Apa Itu Indeks Glikemik pada Makanan? Berikut Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Tren
Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Data 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Usai Diserang Ransomware, Ini Kata Ahli

Tren
Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?

Tren
Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa

Tren
Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tanda Tangan di KTP Dinilai Memalukan, Apakah Bisa Diubah? Ini Penjelasan Dukcapil

Tren
Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Kades di Brebes Gunakan Dana Desa untuk Judi Online Hampir Rp 1 Miliar

Tren
Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Cara Investasi Reksa Dana secara Online Melalui myBCA

Tren
BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 98W, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Pemerintah Gagal Lawan Peretas PDN, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Tren
Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Laman KIP Kuliah Eror Karena PDN Diserang Ransomware, Kemendikbudristek: Mohon Bersabar

Tren
Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Rincian Tarif UKT UI Terbaru untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Tren
Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Apakah NPWP Non-efektif Juga Perlu Dipadankan dengan NIK? Ini Kata DJP

Tren
Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Didesak Mundur Usai PDN Diserang Ransomware

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com