Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalimat Terakhir Earhart, Pilot Perempuan AS yang Hilang Misterius di Samudra Pasifik

Kompas.com - 27/06/2024, 10:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amelia Earhart adalah pilot perempuan asal Amerika Serikat yang banyak mencatatkan rekor penerbangan.

Dikutip dari History, Earhart menjadi perempuan pertama yang terbang sendirian melintasi Samudra Atlantik.

Selain itu, ia juga orang pertama yang terbang sendirian dari Hawaii menuju ke daratan AS.

Earhart juga terkenal karena menentang peran gender tradisional sejak usia muda dan memperjuangkan kesetaraan perempuan dalam dunia penerbangan.

Namun sayang, saat sedang melakukan misi berkeliling dunia, ia dinyatakan hilang secara misterius dan tidak ditemukan hingga kini.

Baca juga: Di Mana Tempat Duduk Terbaik dalam Pesawat jika Takut Turbulensi? Ini Kata PIlot


Awal hilangnya Amelia Earhart

Dilansir dari Britannica, pada 1 Juni 1937 Earhart lepas landas dari Oakland, California, AS dalam penerbangan menuju ke timur.

Perjalanan tersebut diperkirakan akan menempuh jarak sejauh 29.000 mil atau sekitar 47.000 kilometer.

Dalam penerbangan tersebut, Earhart menerbangkan Lockheed 10E Electra bermesin ganda bersama dengan seorang navigator, Fred Noonan.

Mereka terbang menuju ke Miami lalu ke Amerika Selatan, melintasi Samudra Atlantik, lalu ke Afrika, kemudian ke timur India, dan Asia Tenggara.

Setelah beberapa minggu di udara dan melakukan beberapa kali transit, Earhart dan Noonan sampai di Lae, Papua Nugini pada 29 Juni 1937.

Saat itu, mereka sudah terbang sejauh 22.000 mil atau 35.405 kilometer dan hanya membutuhkan 7.000 mil atau 11.265 kilometer lagi untuk mencapai Oakland, AS.

Baca juga: Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kalimat terakhir Earhart

Dari Lae, Earhart dan Noonan berangkat menuju pemberhentian terakhir untuk mengisi bahan bakar, yaitu Pulau Howland di Samudra Pasifik, pada 2 Juli 1937.

Penerbangan tersebut diperkirakan akan menjadi penerbangan yang sulit karena atol (pulau koral) di pulau tersebut sulit ditemukan.

Untuk membantu navigasi, dua kapal AS dengan penerangan yang cukup ditempatkan untuk menandai rute tersebut.

Earhart juga melakukan kontak radio secara berkala dengan kapal penjaga pantai AS, Itasca, yang beroperasi di dekat Pulau Howland.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com