Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gletser di Alaska Mencair Semakin Cepat, Terparah sejak Abad Ke-20

Kompas.com - 04/07/2024, 09:00 WIB
Chella Defa Anjelina,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan di Newcastle University melaporkan jika gletser di Ladang Es Juneau, Alaska mencair lebih cepat perkiraan.

Diberitakan New York Times, Selasa (2/7/2024), peristiwa tersebut mengkhawatirkan, karena laju pencairan es dua kali lebih cepat dibandingkan tahun 2010, atau sekitar 50.000 galon per detik.

Bahkan, laju percepatan ini paling drastis sejak abad ke-20. Volume es juga telah berkurang seperempat bagian, sejak akhir abad ke-18.

Ahli glasikologi sekaligus pemimpin penelitian Bethan Davies menyebut, percepatan tersebut terjadi akibat bertambahnya kadar karbon dioksida yang memicu pemanasan global ke atmosfer.

"Jika kita mengurangi karbon, maka kita memiliki harapan lebih besar untuk mempertahankan massa es yang menakjubkan ini,” kata Davies.

Baca juga: Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026


Picu kenaikan permukaan laut secara global

Peristiwa pencairan gletser di Alaska bisa berdampak signifikan pada dunia. Sebab, mencairnya es di Alaska diperkirakan dapat memicu kenaikan permukaan laut secara global.

"Faktanya, penyusutan gletser di Alaska dari tahun 2000 hingga 2020, kita kehilangan lebih banyak es di Alaska daripada di tempat lain," kata Davies.

Ladang Es Juneau memiliki luas 1.500 mil persegi dan merupakan ladang es terbesar kelima di Amerika Utara.

Ladang es yang membentang dari Taku Inlet hingga Skagway itu juga merupakan rumah dari 1.050 gletser pada tahun 2019.

Sayangnya, wilayah tersebut kini menjadi lebih hangat dan lebih banyak hujan selama setengah abad terakhir.

Davies dan rekan-rekannya menemukan perubahan besar yang terjadi dalam dua setengah abad sebelumnya.

Ia dan rekan penelitiannya mengukur gletser selama beberapa dekade dengan mengumpulkan informasi dari citra satelit, foto udara, peta, dan survei.

Mereka juga mempelajari studi tentang lingkar pohon dan gambut untuk memahami kondisi lingkungan di masa lalu.

Setelah memeriksa ulang data yang didapat dengan kondisi di lapangan, Davies menemukan jika setiap gletser di ladang es telah mencair secara signifikan antara tahun 1770 dan 2019.

Lebih dari 100 gletser lenyap, selain itu hampir 50 danau baru terbentuk akibat gletser yang mencair.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com