Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membongkar Mitos di Balik Larangan Keluar Rumah pada Malam 1 Suro

Kompas.com - 05/07/2024, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Malam satu Suro tidak boleh keluar rumah". Begitulah salah satu larangan yang berkembang kuat dalam kultur masyarakat Jawa.

Masyarakat Jawa percaya, keluar rumah tanpa tujuan jelas pada malam satu Suro dikaitkan dengan kesialan dan mendatangkan hal buruk.

Diketahui, malam satu suro adalah malam yang menandai awal bulan pertama penanggalan Jawa.

Ini diperingati pada malam sehari sebelum 1 Muharam dalam kalender Hijriah, dimulai setelah Maghrib.

Tahun ini, malam satu Suro jatuh pada Sabtu (6/7/2024) malam.

Baca juga: Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo 2024: Jadwal, Rute, dan Jumlah Kerbau yang Dikirab

Mitos di balik malam satu Suro tidak boleh keluar rumah

Pemerhati budaya sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Tundjung W Sutirto mengatakan, larangan keluar rumah pada malam satu Suro adalah mitos.

Menurutnya, masyarakat Jawa percaya bahwa malam satu Suro merupakan waktu yang sakral dan memiliki aura mistis, sehingga diwarnai beragam mitos, salah satunya tidak boleh keluar rumah.

"Kalau keluar rumah akan sial karena diyakini akan bertemu dengan pasukan dari Nyi Roro Kidul (Ratu Pantai Selatan) yang tengah menuju ke keraton atau ke Gunung Merapi," kata Tundjung, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (16/7/2023).

Selain larangan keluar rumah, mitos malam satu Suro yang menguat di kalangan masyarakat adalah tidak boleh menggelar pernikahan dan pindah rumah.

Ia menjelaskan, semua mitos malam satu Suro yang diyakini oleh masyarakat Jawa itu memiliki substansi berupa pengendalian diri.

"Semua mitos malem satu Suro adalah pantangan untuk bersenang-senang. Tuntunan yang diwarisi para leluhur adalah sebuah cipta, rasa, dan karsa, bagaimana terjadinya penanggalan Jawa yang merupakan penggabungan kalender Islam dengan Jawa (Hindu)," jelas dia.

Baca juga: Mitos Tidak Boleh Keluar Saat Malam Satu Suro Bertentangan dengan Tradisi Keraton, Apa Sebabnya?

Asal-usul mitos malam satu Suro tak boleh keluar rumah

Tundjung menerangkan, perkembangan mitos malam satu Suro tidak boleh keluar rumah terjadi secara akumulatif, sesuai konteks zamannya dan dianut oleh pemangku kebudayaan saat itu.

Dalam konteks mitos larangan keluar rumah saat malam satu Suro, mulanya berawal dari "penyakralan" masyarakat Jawa terkait penggabungan kalender Islam dan Jawa (Hindu) yang melatarbelakangi terjadinya malam satu Suro.

"Itu termasuk mitos yang menyakralkan pergantian tahun baru Jawa," ujarnya.

"Momentum penanggalan yang digaungkan itu diyakini sebuah momentum yang istimewa, sehingga masyarakat menganggap malam satu Suro sakral, karena adanya penggabungan itu akan menentukan perhitungan," lanjut dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com