Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Beryl, Badai yang Hantam Sejumlah Wilayah Amerika dan Sebabkan 11 Orang Meninggal

Kompas.com - 05/07/2024, 16:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan lebat dan angin kencang akibat Badai Beryl menghantam wilayah Venezuela, Grenada, Jamaika, dan wilayah sekitar Kepulauan Karibia sejak Senin (1/7/2024).

Badai Beryl kemudian menerjang Kepulauan Cayman dan Meksiko pada Jumat (5/7/2024) pagi, Lalu, bergerak menuju wilayah Meksiko timur laut dan Texas Selatan pada akhir pekan.

Dikutip dari USA Today, bencana tersebut menyebabkan sedikitnya 11 orang meninggal dunia dan empat orang dinyatakan hilang.

Pejabat setempat memperkirakan, jumlah korban akan bertambah seiring pulihnya jaringan komunikasi di pulau-pulau yang rusak akibat banjir dan angin kencang.

Sebanyak 1.000 warga Jamaika juga dilaporkan mengungsi akibat badai, lebih dari 90 persen bangunan hancur atau rusak parah di Kepulauan Grenadine, dan lebih dari 8.000 rumah juga rusak di Venezuela.

Lantas, apa itu badai Beryl dan apakah berdampak ke Indonesia?

Baca juga: Mengapa Masih Hujan padahal Sudah Kemarau? Ini Jawaban BMKG


Mengenal Badai Beryl

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, nama badai Beryl diberikan oleh Regional Specialized Meteorology Centers (RSMC) Miami, Amerika Serikat.

"Badai Beryl (terjadi) berlokasi di 510 mil (820,7 kilometer) di timur-tenggara Isla Beata di Republik Dominika," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2024).

Menurutnya, badai ini memiliki kecepatan angin 160 meter per jam (mph) dan bergerak ke arah barat hingga barat laut dengan kecepatan 22 mph.

Badai Beryl terbentuk sebagai depresi tropis atau jenis siklon tropis dengan kecepatan angin lambat pada 28 Juni 2024.

Selama 24 jam, Beryl meningkat menjadi badai dengan angin berkecepatan 75 mph di wilayah timur.

Baca juga: Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Angin dengan kekuatan badai tropis sekitar 201,1 kilometer diperkirakan bergerak menjauh dari Kepulauan Windward selatan, melintasi Laut Karibia tenggara, dan diperkirakan melewati wilayah Jamaika.

Badai Beryl mencapai Pulau Carriacou pada 1 Juli 2024 sebagai badai Kategori 4 dengan angin berkecepatan 150 mph. Kondisi ini menyebabkan wilayah yang dilaluinya rusak parah.

Pada 2 Juli 2024, Beryl membesar menjadi badai Kategori 5. Hembusan paling awal yang tercatat di Atlantik memiliki kekuatan maksimum, yakni 165 mph.

Keesokan harinya, Badai Beryl bergerak mendekati pantai selatan Jamaika. Badai Beryl telah melemah dari Kategori 4 menjadi Kategori 2 ketika mendekati Kepulauan Cayman pada 4 Juli 2024, tetapi kemudian kembali menguat menjadi Kategori 3.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deret Pemimpin Daerah Termuda di Indonesia Sebelum KPU Ubah Syarat Usia Minimal Maju Pilkada

Deret Pemimpin Daerah Termuda di Indonesia Sebelum KPU Ubah Syarat Usia Minimal Maju Pilkada

Tren
Cara Cek Daftar Pemilih Tetap Pilkada 2024 secara Online

Cara Cek Daftar Pemilih Tetap Pilkada 2024 secara Online

Tren
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Batalkan Status Tersangka Pegi Setiawan

Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Batalkan Status Tersangka Pegi Setiawan

Tren
Lebih dari 1.000 Orang Korsel Terinfeksi Norovirus akibat Makan Kimchi

Lebih dari 1.000 Orang Korsel Terinfeksi Norovirus akibat Makan Kimchi

Tren
Siapa Mukesh Ambani, 'Crazy Rich Asia' yang Undang Justin Bieber di Pernikahan Anaknya?

Siapa Mukesh Ambani, "Crazy Rich Asia" yang Undang Justin Bieber di Pernikahan Anaknya?

Tren
10 Miliar Kata Sandi Bocor dan Diunggah di Forum Hacker, Jadi Kebocoran Data Terbesar Sepanjang Masa

10 Miliar Kata Sandi Bocor dan Diunggah di Forum Hacker, Jadi Kebocoran Data Terbesar Sepanjang Masa

Tren
Kekeringan Terjadi Juli-Oktober tapi Beberapa Daerah Justru Dilanda Banjir, Ini Kata BMKG

Kekeringan Terjadi Juli-Oktober tapi Beberapa Daerah Justru Dilanda Banjir, Ini Kata BMKG

Tren
Kata Polda Jabar dan Kompolnas Usai Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan Dikabulkan

Kata Polda Jabar dan Kompolnas Usai Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan Dikabulkan

Tren
Pria India Gigit Balik Ular yang Menyerangnya, Ularnya Mati, Orangnya Masuk UGD

Pria India Gigit Balik Ular yang Menyerangnya, Ularnya Mati, Orangnya Masuk UGD

Tren
7 Produk Komoditas yang Bakal Kena Bea Impor Tambahan, Apa Saja?

7 Produk Komoditas yang Bakal Kena Bea Impor Tambahan, Apa Saja?

Tren
Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas, Akankah Polda Jabar Beri Kompensasi?

Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas, Akankah Polda Jabar Beri Kompensasi?

Tren
Pengumuman UMPTKIN 2024 Jam Berapa? Berikut Link dan Cara Ceknya

Pengumuman UMPTKIN 2024 Jam Berapa? Berikut Link dan Cara Ceknya

Tren
Kisah Natacha yang Menderita Long Covid dan Mengalami 'Sindrom Terkunci', Tak Mampu Berjalan dan Menangis

Kisah Natacha yang Menderita Long Covid dan Mengalami "Sindrom Terkunci", Tak Mampu Berjalan dan Menangis

Tren
 Jadwal Pertandingan Timnas U-16 di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

Jadwal Pertandingan Timnas U-16 di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

Tren
5 Bahan yang Jangan Ditambahkan dalam Kopi, Ini Alasan dan Dampaknya

5 Bahan yang Jangan Ditambahkan dalam Kopi, Ini Alasan dan Dampaknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com